Perdebatannya adalah – dunia pendidikan

Perdebatannya adalah – dunia pendidikan


Definisi diskusi

Debat merupakan kegiatan yang mengkaji perdebatan antar individu atau kelompok. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perdebatan adalah perdebatan mengenai suatu hal dengan cara saling memberikan alasan untuk saling mempertahankan pendapatnya.

Pembahasannya adalah: pengertian, tujuan, fungsi, peran, etika, ciri-ciri, struktur, jenis, metode


Tujuan Diskusi

Perdebatan mempunyai beberapa tujuan yaitu memenangkan argumentasi yang mendukung sesuatu yang akan dilaksanakan atau disahkan. Tujuan debat adalah untuk mengungkap kebenaran suatu isu, menonjolkan pro dan kontra, dan lain-lain. Tujuan yang ingin dicapai suatu debat tergantung pada peserta dan anggota yang diundang, gerakan atau isu, waktu dan tempat debat.


Fungsi Diskusi

Debat juga mempunyai fungsi, yaitu kesempatan berdebat di depan umum, untuk berlatih berbicara, terutama untuk mengembangkan keberanian dalam menyikapi argumentasi pembicara. Berdiskusi juga dapat meningkatkan kemampuan dalam menanggapi suatu permasalahan secara cepat dan tepat melalui sikap terhadap suatu topik dan cara berpikir kritis, serta dapat meningkatkan pemahaman terhadap suatu konsep atau teori, terutama yang berkaitan dengan isi.


peran Diskusi

Dalam pengambilan keputusan peraturan perundang-undangan oleh lembaga legislatif, dalam bidang hukum misalnya pada saat persidangan para terdakwa, dalam bidang pendidikan, dalam kegiatan politik seperti penetapan calon atau kebijakan politik dalam negeri, dalam dunia usaha dan perekonomian. peran penting.

Di negara demokrasi seperti Amerika Serikat dan Indonesia, perdebatan diperlukan ketika menetapkan undang-undang dan mengubah undang-undang. Permasalahan yang diangkat dalam perdebatan amandemen tersebut akan dibahas untuk menentukan argumen atau gagasan mana yang mendekati benar dan adil. Diskusi juga berperan dalam pengembangan bisnis perusahaan, terutama dalam menentukan langkah visioner untuk memajukan perusahaan.


Etika Diskusi

Seseorang yang tergabung dalam tim debat, baik yang pro, kontra maupun netral, harus menjunjung tinggi etika atau aturan dalam bertanya dan berdebat. Etika Bertanya dalam Debat Bersikap serius dalam mencari data, tidak menguji pembicara, mengajukan pertanyaan langsung pada inti permasalahan, mengajukan pertanyaan yang spesifik, menghindari cara berpikir yang salah, tidak bias emosi dalam mengajukan pertanyaan, dan menunjukkan sikap yang masuk akal. perilaku.

Sedangkan etika berdebat berarti memiliki pengetahuan yang baik, memikirkan argumentasi atau persuasi, ketrampilan dalam menunjukkan kesalahan dan kekurangan, memahami prinsip-prinsip persuasi dan menggunakan argumentasi untuk melemahkan argumentasi lawan, menyampaikan pidato atau argumentasi secara terfokus, runtut dan kuat. tata krama. Dan hargai faktanya.


Elemen Dalam diskusi

  1. Mosi merupakan suatu topik atau perdebatan yang akan dibahas dan bersifat konvensional. Gerakan ini sangat penting karena ada pro dan kontra dalam sebuah perdebatan.
  1. Harus ada pihak yang pro atau afirmatif dalam perdebatan yang menyetujui usulan yang diajukan. Pihak pendukung terlebih dahulu akan berpidato menjelaskan alasan mereka mendukung pernyataan dalam mosi tersebut.
  2. Selain partai pendukung, ada juga partai oposisi atau pihak penentang yang tidak setuju dengan usulan mosi tersebut. Pihak lawan harus menjawab pernyataan itu dengan setuju.
  3. Sebagai penengah antara pro dan kontra, harus ada pihak yang netral dalam perdebatan atau ada pihak yang tidak memihak dan tidak bias.
  4. Diskusi harus mempunyai moderator yang bertugas memimpin dan mengelola diskusi. Aturan debat, perkenalan masing-masing pihak, dan pengajuan mosi akan dilakukan oleh moderator.
  5. Debat juga harus mengikutsertakan peserta debat yang selanjutnya berhak menentukan keputusan akhir bersama dengan Juri Debat. Dalam beberapa diskusi, peserta tidak ikut serta dalam menentukan keputusan akhir, namun jika diperlukan pemungutan suara, biasanya suara peserta akan diperhitungkan.
  6. Unsur terakhir adalah adanya juru tulis atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-hal mengenai debat yang sedang berlangsung, misalnya mosi debat, pernyataan moderator, masukan masing-masing tim atau pihak, serta hasil penilaian akhir.

Fitur-ciri Diskusi

  1. Dalam suatu perdebatan terdapat pihak-pihak yang mengarahkan jalannya perdebatan. Biasanya ada moderator yang melakukan tugas ini.
  2. Hasil atau hasil akhir debat dicapai melalui pemungutan suara atau keputusan juri debat.
  3. Hanya ada 2 perspektif yaitu untung dan rugi.
  4. Terjadilah aktivitas cekcok demi kemenangan salah satu pihak.
  5. Debat merupakan suatu proses saling mempertahankan argumentasi antara dua pihak (pendukung dan penentang).
  6. Beberapa sesi pastinya terdapat kegiatan tanya jawab antar panelis yang dipimpin oleh seorang moderator.

Struktur Diskusi

  1. Perkenalan sebaiknya dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (pro, kontra, dan netral).
  2. Presentasi argumen. Dalam sebuah debat, masing-masing tim pendukung atau penentang menyampaikan argumen atau gagasan tentang suatu mosi tertentu. Penyampaian argumentasi dimulai dari tim pro, kemudian tim kontra, lalu diakhiri dengan tim netral.
  3. Berdebat adalah hal yang nyata. Setiap tim harus menyampaikan argumen atau sanggahan kepada lawannya.
  4. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari diskusi yang diawali dengan kesimpulan yang disampaikan oleh masing-masing tim sebelumnya.
  5. Keputusan diambil dari hasil pemungutan suara, mosi, resolusi dan lain-lain. Penilaian ada 3 macam, yaitu penilaian penonton atau penilaian penonton, penilaian hakim atau judge judge, dan penilaian dengan kritik atau penilaian dengan kritik.

Agak Diskusi


  1. Diskusi Inspeksi Pengulangan atau pemeriksaan silang

Pemeriksaan ulang dibahas untuk memastikan kebenaran pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini diajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan satu sama lain agar orang yang diminta mendukung posisi yang ingin dipertahankan atau diperkuat oleh pihak yang ditanya.

  1. Diskusi Parlementer atau majelis atau debat parlemen

Debat parlemen dikenal dan sering disebut debat majelis. Fungsi debat parlemen ini adalah untuk memberikan atau meningkatkan dukungan terhadap suatu undang-undang tertentu. Dalam suatu debat parlemen, seluruh anggota debat mempunyai hak untuk menyatakan pendapat dan pandangannya baik mendukung maupun menentang usulan yang diajukan setelah mendapat izin dari majelis debat dan disertai dengan alasan-alasan yang kuat.

  1. Diskusi resmi

Debat formal dikenal dan sering disebut dengan debat tradisional atau debat akademis. Tujuan dari debat formal adalah untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada hadirin atau peserta sejumlah argumen dan gagasan yang mungkin mendukung atau menyangkal usulan tersebut. Argumen yang disampaikan harus masuk akal, jelas dan relevan dengan kebutuhan bersama.


Sistem Bagaimana melakukan diskusi

  1. Memahami dan mengikuti aturan diskusi yang disepakati oleh peserta dan anggota diskusi. Jika seorang pendebat melanggar peraturan maka akan berdampak pada timnya.
  2. Pertanyaan yang diajukan hendaknya disajikan secara profesional, tidak menghina, menyelidik atau meremehkan lawan bicara, pertanyaan juga tidak boleh bersifat serangan pribadi terhadap lawan bicara tetapi harus fokus pada permasalahan yang sedang dibicarakan.
  3. Sajikan argumen dengan analisis kritis, beralasan, dan koheren. Ketiga hal tersebut akan lebih baik jika dilakukan dengan kemampuan retorika yang baik.
  4. Saat mengemukakan gagasan, kenali dan pahami kelemahan atau kelebihan lawan. Penting untuk mengembangkan strategi debat agar efektif dalam menyanggah dan mempengaruhi lawan, bahkan seluruh peserta debat.
  5. Tidak perlu menyampaikan terlalu banyak argumen karena waktu terbatas. Susun argumen menjadi poin-poin singkat dan langsung yang merujuk langsung pada permasalahan yang sedang dibahas.
  6. Mewaspadai kesalahan berpikir terutama dalam penyelesaian masalah. Hal ini juga menentukan kelemahan argumen yang dikemukakan lawan.
  7. Menyajikan ide-ide yang akurat dan responsif. Sertakan data valid yang mendukung argumen atau gagasan.
  8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan akhir dengan kalimat langsung dan langsung pada maksud lawan bicara. Sebuah kesimpulan tidak perlu panjang lebar, cukup poin-poin yang menekankan argumen dan harus dinyatakan dengan cukup kuat untuk menunjukkan keyakinan bahwa argumen tersebut valid.

Langkah-langkah diskusi

Langkah-langkah pembahasan yang biasa digunakan di kelas SMA:

  1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat, satu mendukung dan satu lagi menentang.
  2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan dibahas oleh kedua kelompok diatas.
  3. Setelah membaca materi, guru menugaskan salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara pada saat itu, kemudian kelompok kontra memberikan tanggapan setelah selesai. Begitu seterusnya sampai sebagian besar siswa dapat mengemukakan pendapatnya.
  4. Pada saat siswa mengungkapkan gagasannya, guru menuliskan pokok-pokok/gagasan dari setiap percakapan sampai mereka memperoleh jumlah gagasan yang diharapkan.
  5. Guru memasukkan konsep/gagasan yang belum diungkapkan.
  6. Dari data yang terungkap, guru mengajak siswa untuk berkreasi.
  7. Kesimpulan atau ringkasan yang mengacu pada judul penerima.

Struktur diskusi

Struktur diskusi yang baik dan akurat.

  1. Perkenalan sebaiknya dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (pro, kontra dan netral).
  2. Presentasi argumen. Dalam debat, masing-masing tim pendukung dan kontra mengemukakan argumentasi atau gagasan mengenai mosi yang telah diberikan. Penyampaian argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, lalu diakhiri dengan tim netral.
  3. Berdebat adalah hal yang nyata. Setiap tim perlu menyampaikan argumen dan sanggahan kepada lawannya.
  4. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari diskusi yang diawali dengan kesimpulan yang disampaikan oleh masing-masing tim sebelumnya.
  5. Keputusan dibuat berdasarkan hasil pemungutan suara, mosi, resolusi, dll. Penilaian ada tiga macam, yaitu penilaian penonton atau penilaian penonton, penilaian hakim atau judge judgement, dan penilaian dengan kritik atau penilaian dengan kritik.

Aturan linguistik untuk teks diskusi

  1. Menggunakan kalimat kompleks, teks diskusi biasanya menggunakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks).
  2. Menggunakan Konjungsi Konjungsi sering digunakan untuk menggabungkan kata atau kalimat dalam teks pembahasan.
  3. Penggunaan Kata Acuan Dalam teks diskusi, kata acuan biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu informasi, seperti ini, itu, itu, ini, di sini, di sana, dan sebagainya.

Ini artikelnya duniapendidikan.co.id dalam hal Pembahasannya adalah : pengertian, tujuan, fungsi, peranan, etika, unsur, sifat, struktur, jenis, tata cara, langkah, kaidah, Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.



Sabung Ayam Online

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *