Kualitas Populasi – Dunia Pendidikan


Definisi populasi

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah hukum tertentu dan pada waktu tertentu, sehingga kita mengenal istilah penduduk tetap (penduduk yang sudah lama menempati suatu wilayah) dan penduduk tidak tetap (penduduk yang sudah lama berada di suatu wilayah). ).

Sedangkan Warga Negara Indonesia adalah semua orang yang bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik penduduk lokal maupun orang asing yang sah menurut hukum sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kita sering menjumpai istilah WNI (penduduk asli Indonesia), warga negara keturunan Indonesia (misalnya keturunan Tionghoa, Belanda, Amerika dan sejenisnya) dan orang asing.


Memahami Standar Kependudukan

Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk yang ditinjau dari segi fisik dan non fisik serta ketaqwaan kepada Allah SWT yang menjadi landasan bagi pengembangan kemampuan dan penikmatan hidup sebagai manusia yang beradab, kompeten, dan bermartabat. Atau baku mutu penduduk adalah tingkat/kualitas hidup penduduk yang berkaitan dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh:


  • Tingkat pendidikan penduduk

Pendidikan merupakan modal dasar bagi pengembangan kemampuan mental manusia. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, emosional dan psikologisnya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan memecahkan berbagai masalah dengan mengembangkan kreativitas.


  • Tingkat kesehatan penduduk

Kesehatan merupakan aset yang tak ternilai harganya dan modal berharga bagi siapa pun dalam memulai aktivitasnya. Keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatan.


  • Tingkat kesejahteraan penduduk

Mencapai kesejahteraan merupakan tujuan setiap manusia yang berarti terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan cita-cita pembangunan manusia seutuhnya di Indonesia.


Masalah kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan

Berbagai permasalahan terkait kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pertumbuhan adalah sebagai berikut:


  • Masalah tingkat akademik

Tingkat pendidikan penduduk di negara berkembang relatif rendah dibandingkan dengan penduduk di negara maju, seperti tingkat pendidikan penduduk Indonesia yang disebabkan oleh:

1) Tingkat kesadaran masyarakat tentang bersekolah rendah.

2) Jumlah anak usia sekolah tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas pendidikan.

3) Indonesia mempunyai pendapatan per kapita penduduk yang rendah.

Dampak rendahnya tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan adalah:

  1. Kurangnya keahlian di bidang teknologi modern, sehingga mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Sungguh ironis keadaan ini, dimana Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar namun tidak mampu memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang sangat penting bagi pembangunan.
  2. Rendahnya tingkat pendidikan membuat masyarakat sulit menerima hal-hal baru. Hal ini terlihat dari ketidakmampuan masyarakat dalam memperhatikan akibat pembangunan, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak akibat masyarakat tidak memperlakukannya dengan baik.

Kenyataan seperti ini jika dibiarkan akan menjadi penghambat pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Bisnis-bisnis tersebut antara lain:

  1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
  2. Melaksanakan proyek pendidikan jarak jauh seperti Sekolah Menengah Terbuka dan Universitas Terbuka.
  3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium dll).
  4. Peningkatan kualitas guru melalui up-gradasi.
  5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan saat ini.
  6. Memulai gerakan pengasuhan anak asuh.
  7. Pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

Tingkat kesehatan suatu negara biasanya diukur dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian sangat erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.

Buruknya kualitas kesehatan biasanya disebabkan oleh:

1) Kurangnya fasilitas dan pelayanan kesehatan.

2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.

4) Gizi rendah.

5) Penyakit menular.

6) Lingkungan tidak sehat (lingkungan kumuh).

7) Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena fokusnya adalah peningkatan kesehatan yang lebih penting karena berkaitan dengan jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai komoditas dan subjek pembangunan rendah, maka hasil dalam melakukan apapun, apalagi saat bekerja, tidak akan maksimal. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan. Upaya tersebut antara lain:

  1. Meningkatkan gizi masyarakat.
  2. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
  3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
  4. Pembangunan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit dll.
  5. Melaksanakan program pengadaan dan pemantauan obat dan makanan.
  6. Menyelenggarakan pendidikan higiene pangan dan sanitasi lingkungan.

  • Masalah pendapatan/tingkat pendapatan

Pendapatan/tingkat pendapatan suatu negara biasanya diukur dengan pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari jumlah penduduk dibagi pendapatan nasional bruto.

Pendapatan per kapita negara-negara berkembang umumnya rendah, hal ini disebabkan oleh:

  1. Masyarakatnya kurang berpendidikan, tidak banyak ahli dan sebagainya.
  2. Populasinya besar.
  3. Intensitas tingkat ketergantungan.

Berdasarkan pendapatan per kapita, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:

  1. Negara kaya, pendapatan per kapita > US$1.000.
  2. Negara-negara menengah, pendapatan per kapita = US$300 – 1,00.
  3. Negara miskin, pendapatan per kapita <300 dolar AS.

Masalah kependudukan di Indonesia


  • Populasi besar

Jumlah penduduk Indonesia terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, dan Indonesia menempati peringkat keempat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan sejak sensus penduduk tahun 1971-2010. Selain wilayahnya yang luas, Indonesia juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk ini menjadi permasalahan yang serius bagi negara, misalnya Pulau Jawa yang luasnya hanya 7% dari luas wilayah Indonesia, dihuni oleh sekitar 60% penduduk Indonesia, keadaan ini menimbulkan berbagai dampak:

  • Persaingan kerja

Persaingan dalam mendapatkan kesempatan kerja ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan penduduk di negara kita dan ternyata pertumbuhan penduduk tersebut tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah, sehingga yang terjadi adalah jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat. . .

  • Persaingan untuk pemukiman

Akses terhadap perumahan yang layak seringkali diperebutkan di kawasan perkotaan yang padat, dan permasalahan tersebut biasanya disebabkan oleh perumahan yang tidak memadai dan kondisi perumahan yang tidak lagi layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan hunian yang baik, bahkan banyak masyarakat yang memilih untuk tinggal di tempat yang sudah bertahun-tahun mereka tinggali karena sudah terbiasa dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka.

  • Meningkatnya angka kemiskinan

Dampak lebih lanjut dari jumlah penduduk yang besar adalah meningkatnya kemiskinan. Meningkatnya angka kemiskinan disebabkan oleh kurangnya kreativitas masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri, bukan tanpa alasan karena membuka lapangan kerja sendiri memerlukan keterampilan dan keahlian khusus, yang mana untuk mencapainya semua masyarakat memerlukan fasilitas pendidikan. Sedangkan di negara kita, fasilitas inilah yang tidak semua masyarakat di sini bisa mengakses pendidikan karena kemiskinan.

  • Lebih sedikit kesempatan pendidikan

Negara kita mempunyai angka kelahiran yang sangat tinggi namun tidak sama dengan angka kematian, sehingga tentunya diperlukan fasilitas dan jumlah guru yang lebih banyak, namun akibatnya tidak setiap anak mendapat kesempatan untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan. . Pendidikan yang memadai dan masuk akal.


  • Pertumbuhan populasi yang cepat

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan dinamis antara peningkatan kekuatan dan penurunan kekuatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian dan migrasi. Kelahiran dan kematian disebut faktor alam, sedangkan migrasi disebut faktor tidak wajar. Jumlah kelahiran meningkat, sedangkan jumlah kematian menurun. Migrasi yang meningkat disebut migrasi masuk (imigrasi), sedangkan migrasi yang menurun disebut migrasi keluar (migrasi).

Laju pertumbuhan penduduk di negara kita masih tergolong tinggi yaitu sekitar 1,98% per tahun. Untuk mengurangi angka pertumbuhan yang tinggi tersebut, pemerintah Indonesia melaksanakan program keluarga berencana. Program keluarga berencana ini menurunkan pertumbuhan penduduk hingga ±1,6 persen pada tahun 2000.

Struktur kependudukan di Indonesia sangat membebani kaum muda karena masih tingginya angka kelahiran. Pada tahun 1980 persentase penduduk usia 0 – 14 tahun mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 turun sedikit menjadi 39,2%. Pada tahun 2000, populasi pemuda ini diperkirakan turun lagi menjadi 37,7 persen dan 34,2 persen.


  • Distribusi penduduk yang tidak merata

Migrasi massal masyarakat Indonesia ke kota-kota besar telah menyebabkan kepadatan penduduk di kota-kota besar. Namun fasilitas dan perekonomian meningkat di wilayah perkotaan. Sedangkan di kawasan terbengkalai, jumlah penduduknya tidak bertambah sama sekali, sehingga terjadi ketimpangan pembangunan perkotaan dan perdesaan.

Persebaran penduduk adalah pola persebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, baik penduduknya tersebar merata maupun tidak. Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan rata-rata jumlah penduduk per kilometer di suatu wilayah suatu negara.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran dan kepadatan penduduk tiap wilayah adalah sebagai berikut: Faktor fisiografi meliputi kondisi fisik pulau, misalnya kondisi tanah, iklim, dan cuaca.

Faktor biologi meliputi keanekaragaman organisme yang ada.

Faktor budaya dan teknologi termasuk perkembangan teknologi saat ini.


  • Struktur pekerjaan yang tidak terlalu bergantung

Struktur kependudukan merupakan mata statistik statistik kependudukan yang membagi dan membahas permasalahan kependudukan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini menyebabkan banyaknya jumlah penduduk muda sehingga rasio ketergantungan sangat tinggi.


Urbanisasi adalah masalah yang sangat serius bagi kita semua. Ketimpangan persebaran penduduk antara desa dan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat. Peningkatan jumlah penduduk suatu kota secara signifikan tanpa dukungan dan keseimbangan lapangan kerja, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, ketersediaan pangan, dan sejenisnya tentu menjadi permasalahan yang harus segera diatasi.


Demikianlah artikel duniapendidikan.co.id mengenai Kualitas Kependudukan: Pengertian, Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Permasalahan, Akibat dan Masalah, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.



Sabung Ayam Online

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *