Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup sangat membutuhkan air, termasuk manusia. Kita membutuhkan air untuk keperluan seperti minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain-lain. Salah satu ciri air murni adalah tidak tercemar. Air dikatakan terkontaminasi jika air tersebut mengalami perubahan warna, bau, atau rasa. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pencemaran air, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Memahami pencemaran air
Pencemaran air adalah masuknya organisme hidup, energi, zat atau zat lain ke dalam air. Akibatnya, kualitas air menurun hingga tingkat tertentu sehingga air tidak dapat memenuhi peruntukannya. Pencemaran air merupakan suatu kondisi air yang menyimpang dari sifat normal air.

Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut atau sungai. Jika terjadi pencemaran air maka keseimbangan ekosistem di dalamnya juga akan terganggu. Air dapat terkontaminasi senyawa organik termasuk berbagai logam berat berbahaya. Komponen logam berat tersebut berasal dari kegiatan industri seperti industri tekstil, pelapisan logam, percetakan, tinta cat/pewarna, agrokimia dan lain-lain.
Penyebab pencemaran air
Pencemaran air dapat terjadi pada mata air, sumur, rawa, danau, sungai dan lautan. Berikut beberapa penyebab pencemaran air.
1. Limbah industri
Air limbah industri mengandung zat berbahaya. Jadi kita harus menghentikan dia membuang air limbah industri ke saluran air umum. Selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), kegiatan industri juga menghasilkan produk samping yang tidak terpakai, yaitu limbah.
Jenis limbah dari industri dapat berupa limbah organik yang berbau busuk, seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas. Selain itu, sampah anorganik berbentuk cairan panas, berbusa, berwarna, serta mengandung asam sulfat yang berbau menyengat. Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik cat, limbah pabrik emas, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi dan lain-lain.
Limbah pabrik yang dibuang ke sungai atau saluran air akan menimbulkan pencemaran air dan membahayakan atau memusnahkan organisme hidup dalam ekosistem.
2. Sampah rumah tangga
Cobalah untuk memperhatikan aktivitas yang terjadi di rumah, pasar, restoran, kantor, tempat tinggal dll. Kegiatan di lokasi ini akan menghasilkan sampah/limbah yang dikenal dengan limbah domestik.
Sampah domestik merupakan sampah yang berasal dari aktivitas pemukiman. Seperti sampah rumah tangga, sisa-sisa pasar, hotel, restoran, perkantoran dan bahan bangunan serta besi tua dari kendaraan atau mesin.
Sampah rumah tangga dapat berupa sampah organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun. Contoh sampah organik antara lain kulit buah dan sayur, kertas, kayu, sisa makanan, dedaunan dan bahan lain yang dapat dicerna oleh mikroorganisme. Contoh sampah anorganik antara lain besi, kaca, alumunium, plastik, kaleng cat bekas, dan parfum.
3. Limbah pertanian
Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun penggunaan pupuk sebagai pestisida, terkadang berlebihan, seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem perairan.
Pencemaran air di sektor pertanian dapat terjadi akibat penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti pestisida dan herbisida. Pupuk yang tidak diserap tanaman akan hilang bersama air dan akibatnya Alga mekar atau pertumbuhan alga di permukaan air.
Tumbuhan alga ini dapat menutupi permukaan air dan menyebabkan kurangnya sinar matahari di dalam air. Akibatnya, fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen terlarut dalam air berkurang, sehingga merugikan organisme lain di sekitarnya.
Dampak pencemaran air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif atau tidak menyenangkan bagi lingkungan. Beberapa dampak pencemaran air adalah:
1. Menurunnya kualitas lingkungan hidup
Dampak pencemaran air yang pertama adalah menurunkan kualitas lingkungan. Misalnya, pembuangan sampah organik dapat meningkatkan kesuburan mikroorganisme atau tanaman air, sehingga menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air seperti yang disebutkan sebelumnya.
2. Masalah kesehatan
Dampak lain dari pencemaran air adalah dapat menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan. Ada kemungkinan air limbah mengandung virus atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
3. Konsentrasi biologis
Bayangkan saja jika ada perairan yang terkontaminasi racun. Racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh alga atau mikroorganisme lainnya. Selanjutnya hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga tersebut.
Kemudian zooplankton akan dimakan oleh ikan yang lebih kecil dan ikan yang lebih besar akan memakan ikan yang lebih kecil. Jika manusia menangkap dan memakan ikan berukuran besar tersebut, maka bahan racun tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia.
4. Mengganggu pemandangan.
Terkadang air limbah mengandung polutan yang tidak hanya membahayakan kesehatan dan ekosistem tetapi juga mengganggu pemandangan kota. Meski air yang tercemar tidak menimbulkan bau tak sedap, namun perubahan warna air akan mengiritasi mata kita. Hal ini tentu akan mempengaruhi kenyamanan dan keindahan kota.
5. Mempercepat proses perusakan benda.
Beberapa air limbah mengandung H2S, suatu zat yang dapat diubah oleh bakteri. anaerob dalam gas yang dapat menyebabkan kerusakan. Gas ini dapat mempercepat proses karatan besi.
Metode pengendalian pencemaran air
Ada beberapa cara untuk mengatasi pencemaran air:
1. Pembuatan kolam stabilisasi
Cara mengatasi pencemaran air yang pertama adalah dengan membangun kolam stabilisasi. Di kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alami untuk menetralisir polutan sebelum dibuang ke sungai.
Kolam yang biasa digunakan adalah kolam. Anaerobik Kolam Kematangan (penghancuran mikroorganisme patogen) dan kolam kreatif (Pengolahan air limbah yang terkontaminasi bahan organik pekat). Kolam stabilitas Dapat digunakan oleh semua kalangan karena murah dan mudah.
2. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Peralatan khusus digunakan dalam pengolahan air limbah ini. Pemrosesan ini dilakukan dalam 3 langkah yaitu Pengobatan primer, pengobatan sekunder dan pengobatan tersier. Perawatan primer Yang pertama adalah pengolahan yang bertujuan untuk memisahkan padatan dan cairan dengan menggunakan filter.
Perawatan sekunder Pengolahan lainnya bertujuan untuk koagulasi, penghilangan koloid dan stabilisasi bahan organik. Perawatan tersier Tujuannya adalah untuk menghilangkan unsur hara atau nutrisi (terutama fosfat dan nitrat), serta menambahkan klorin untuk menghancurkan mikroorganisme patogen.
3. Manajemen Emisi
Cara mengatasi pencemaran air yang terakhir adalah melalui pengelolaan. Pengecualian Kotoran banyak ditemukan pada air limbah domestik dan banyak mengandung bakteri patogen penyebab penyakit.
Pengelolaan tinja dapat dilakukan dengan menempatkan atau mengelola jamban. Tangki kotoran. pengelolaan Pengecualian SAYA Tangki kotoran Dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber gas untuk rumah tangga.
Demikian pembahasan mengenai pencemaran air. Semoga ini bermanfaat.
Baca juga: Pengertian, Penyebab dan Akibat Pemanasan Global

Seseorang yang menyenangi dunia teknologi khususnya gadget dan komputer. Selamat menulis dan berbagi informasi bermanfaat.