Arsitektur merupakan salah satu bagian dari bidang konstruksi bangunan. Dalam konsep seni arsitektur, seorang arsitek menggunakan imajinasi dan pengetahuannya dalam proses merancang suatu bangunan.
Definisi umum arsitektur mencakup proses perancangan seluruh lingkungan, termasuk bangunan, dan perencanaan kota.
Teori Seni Arsitektur
![Teori Seni Arsitektur](https://bahassemua.com/wp-content/uploads/2020/10/Teori-Seni-Arsitektur.jpg)
Dari pengertian seni arsitektur di atas dijelaskan bahwa ruang lingkup arsitektur sangat luas, baik skala mikro maupun makro. Dalam arsitektur, ada beberapa teori yang populer, antara lain:
- Teori dalam Arsitektur. Teori ini menjelaskan bahwa seni arsitektur merupakan pengamatan terhadap berbagai aspek mulai dari aspek formal, struktural, tektonik hingga prinsip estetika dalam desain arsitektur.
- Teori arsitektur. Dalam teori ini, seni arsitektur diartikan sebagai pengembangan prinsip bagi arsitek untuk menggunakan ilmunya dalam proses merancang suatu bangunan.
- Teori tentang arsitektur. Teori ini menggambarkan arsitektur dari segi makna dan dampaknya terhadap konteks sosial dan budaya. Hal inilah yang kemudian menjadikan arsitektur sebagai penghasil kebudayaan yang diterima masyarakat.
Baca juga: Pengertian, Unsur, Fungsi dan Jenis Seni Rupa
Prinsip Seni Arsitektur
![Prinsip Seni Arsitektur](https://bahassemua.com/wp-content/uploads/2020/10/Prinsip-Seni-Arsitektur.jpg)
Setidaknya ada tujuh prinsip yang digunakan oleh mereka, berikut prinsip-prinsip seni arsitektur.
1. Rasio
Dalam dunia arsitektur, proporsi diartikan sebagai kesesuaian dimensi dengan lingkungan sekitar. Dimensi yang dimaksud adalah dimensi berbagai elemen arsitektur yang mempunyai fungsi dan berkaitan dengan aspek yang berbeda-beda.
Aspek arsitektur yang dibahas antara lain: letak, posisi, dan dimensi benda yang berlaku pada semua rancangan arsitektur bangunan di mana pun.
2. Irama
Arsitektur juga mengenal prinsip ritme, suatu prinsip dalam menata unsur-unsur arsitektur. Penataan ini harus sesuai dengan prinsip ritme sehingga tercipta bentuk bangunan yang serasi.
Elemen arsitektur yang terlibat meliputi bentuk, warna, furnitur dan dekorasi ruangan.
Dikenal dua jenis ritme dalam prinsip ritme ini, antara lain:
- Prinsip ritme statisPrinsip mengulangi pola yang sama berulang kali.
- Prinsip ritme dinamis, yaitu prinsip pengulangan banyak aspek dan variasi. Contoh penerapannya adalah dalam mengubah pola warna pada bangunan.
3. Komposisi
Untuk memvisualisasikan elemen arsitektur secara keseluruhan, seorang arsitek harus menggunakan prinsip komposisi. Prinsip ini membuat keseluruhan alur penataan elemen arsitektur menjadi lebih nyaman.
Contoh penerapan prinsip ini antara lain menyusun rencana struktur tata ruang atau ketika seorang arsitek menata ruang interior sebuah rumah.
Umumnya arsitek membagi ruangan menjadi tiga zona, sesuai dengan prinsip struktur yang diketahui.
Zona pertama Artinya, zona publik yang akan digunakan oleh orang di luar anggota inti rumah tangga. Zona kedua Artinya, milik pribadi khususnya bagi penghuni utama suatu rumah tangga, dan Zona Layanan Ditujukan untuk perawatan rumah seperti dapur, gudang atau laundry.
4. Keseimbangan
Untuk menciptakan suatu ruangan dengan desain arsitektur yang baik, seorang arsitek harus menggunakan prinsip keseimbangan.
Dalam teori ini dikenal dua jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris.
- Keseimbangan simetris. Keseimbangan seperti ini sangat mudah ditemukan pada penataan furnitur, dekorasi dinding, dan fasad bangunan. Jenis keseimbangan ini akan memberikan visual seperti cermin.
- Keseimbangan asimetris. Tipe asimetris yang merupakan kebalikan dari prinsip sebelumnya. Keseimbangan seperti ini sangat berbahaya karena memerlukan keterampilan teknis yang tinggi.
Dalam prinsip keseimbangan asimetris, susunan komponen atau unsur sengaja dibuat tidak seimbang. Namun, arsitek profesional tetap bisa menciptakan desain yang indah meski menggunakan prinsip ini.
5. Tempat menarik
Sama seperti seni, arsitektur yang mengutamakan keindahan dalam proses perancangan bangunannya juga menggunakan prinsip point of interest.
Prinsip ini mempunyai nama lain. Poin Penting. Dalam prinsip ini, seorang arsitek menciptakan atau menata elemen-elemen yang kontras. Tujuannya adalah menjadikan elemen ini sebagai fokus utama desain arsitektur.
Implementasinya bisa sangat bervariasi. Salah satu yang paling mudah adalah dengan menggunakan bentuk atau warna suatu elemen dalam sebuah desain. Contoh penempatan titik fokus pada interior bangunan/bangunan dapat Anda temukan di dekadeko. Setidaknya pada artikel dapur minimalis, ada contoh titik fokus yang menarik untuk disimak.
Menggunakan warna sofa yang kontras di tengah ruangan berwarna putih tentunya akan menarik perhatian setiap orang yang melihat dan memasuki ruangan tersebut. Elemen dalam desain ini dapat berupa arsitektur internal atau keseluruhan.
6. Skala
Dalam proses perancangan sebuah bangunan, seorang arsitek juga harus menerapkan prinsip skala. Tujuan dari proses penskalaan ini adalah untuk memastikan bahwa ukuran dan desain bangunan yang dibangun proporsional.
Contoh akibat tidak digunakannya prinsip ini dapat dilihat pada bangunan besar dengan langit-langit rendah. Akibatnya ruangan akan terasa sesak.
Sebaliknya prinsip ini dapat digunakan pada ruangan yang luas dan memiliki langit-langit yang tinggi.
Penggunaan prinsip ini dalam desain ruangan akan menciptakan kesan mewah pada ruangan atau bangunan. Prinsip skala dapat diartikan sebagai perbandingan ruangan itu sendiri dengan berbagai aspek arsitektur lainnya seperti lingkungan.
7. Kesatuan Desain
Setelah menerapkan prinsip-prinsip di atas, maka prinsip Unity of Design akan melengkapi pekerjaan arsitek dalam mendesain. Desain bangunan yang estetis, dengan skala dan keseimbangan yang tepat, namun tidak menyatu, akan menghasilkan bangunan yang tidak harmonis.
Jadi prinsip ini harus digunakan oleh arsitek saat merancang bangunan.
Dalam menciptakan desain ruangan yang lengkap, serasi dan serasi, Anda tidak perlu menggunakan terlalu banyak elemen. Anda juga dapat menggunakan warna, bentuk, bahan, pola, atau gaya desain tertentu.
Contoh Seni Arsitektur di Indonesia
![Contoh seni arsitektur di indonesia](https://bahassemua.com/wp-content/uploads/2020/10/Contoh-Seni-Arsitektur-di-Indonesia.jpg)
Banyak sekali contoh seni arsitektur yang dapat dilihat di Indonesia. Sebagaimana definisi seni arsitektur menyatakan bahwa ruang lingkup arsitektur sangat luas sehingga dapat mempengaruhi budaya dan sejarah, demikian pula halnya di Indonesia.
Hal ini kemudian menimbulkan perbedaan ciri arsitektur di Indonesia walaupun banyak mendapat pengaruh budaya dari daerah lain.
Contoh seni arsitektur yang ada di Indonesia antara lain: Candi Prambanan Dan Candi Borobudur. Candi ini juga terlibat dalam seni tiga dimensi.
Baca Juga : Contoh Seni 2 Dimensi
Kedua candi ini merupakan contoh arsitektur khas Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya dan agama yang berkembang pada saat itu. Kedua candi tersebut mendapat pengaruh yang berbeda sehingga memiliki bentuk dan gaya yang berbeda.
Candi Prambanan yang dibangun pada masa kebangkitan agama Hindu ini menggunakan corak dan bentuk yang ramping dan tinggi. Bentuk dan corak tersebut merupakan bukti adanya pengaruh agama Hindu dalam pembangunan candi.
Sedangkan Candi Borobudur, bentuknya tebal dan lebar, merupakan bukti seni arsitektur yang terinspirasi dari agama Buddha.
Merupakan pembahasan mengenai teori, prinsip dan contoh penerapan seni arsitektur. Semoga ini bermanfaat!
Baca Juga: Seni Rupa Terapan
![Penulis membahas semuanya.](https://bahassemua.com/wp-content/uploads/2022/11/Author-Bahassemua-1.jpg)
Seseorang yang menyenangi dunia teknologi khususnya gadget dan komputer. Selamat menulis dan berbagi informasi bermanfaat.
Pos Seni Arsitektur: Pengertian, Teori, Prinsip dan Contoh muncul pertama kali di Discussall.com.