Memahami solusi dari masalah tersebut
Menurut Himalak, pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam mencari dan menyelesaikan masalah berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang benar dan cermat.
Pemecahan adalah suatu metode untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan ketika tujuan tersebut belum tercapai.
Keterampilan memecahkan masalah
Ciri khas pendekatan siswa dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
- Terdapat komunikasi yang baik antara siswa dan interaksi antara guru dan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Terdapat dialog dan konsensus matematis antar siswa dan antara siswa dan guru dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Guru memberikan siswa informasi yang cukup tentang masalah yang belum terpecahkan, dan siswa menjelaskan, menafsirkan, dan mencoba mengembangkan solusi terhadap masalah tersebut.
- Guru menerima jawaban “ya” atau “tidak” dan tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi.
- Guru membimbing, melatih dan mengajukan pertanyaan mendalam serta berbagi solusi dalam proses penyelesaian suatu masalah.
Guru hendaknya mengetahui kapan harus melakukan intervensi dan kapan harus mundur serta membiarkan siswa menggunakan metodenya tanpa merugikan dan membahayakan siswa.
Ciri lainnya adalah pendekatan pemecahan masalah dapat menjadikan siswa proaktif dan aktif dalam menggeneralisasikan prinsip dan konsep dalam suatu proses sentral.
Tujuan Pemecahan Masalah
- Melatih kemampuan berpikir anak untuk menghadapi suatu masalah.
- Latih anak Anda langkah apa yang harus diambil ketika ia menghadapi masalah serupa dan temukan solusinya.
- Untuk melatih anak bagaimana bertindak dan bertindak dalam situasi yang baru ia temukan.
- Ajari anak cara memecahkan masalah yang sulit dipecahkan.
- Latihlah anak untuk mengambil keputusan yang dirasanya tepat.
- Ajari anak bagaimana membatasi masalah.
- 7. Belajarlah untuk mengetahui bahwa setiap masalah dapat diselesaikan jika didekati dengan serius dan sabar.
- Belajarlah untuk melihat masalah dari sudut pandang berbeda dalam situasi sulit.
- Pelajari cara bekerja secara terorganisir sehingga Anda dapat dengan mudah memecahkan masalah dan menemukan solusi.
10. Latih anak Anda bagaimana mengambil keputusan dengan jujur dan tidak mengambil jalan yang salah.
Dengan menggunakan teknik pemecahan masalah, anak dapat menghadapi permasalahan yang dihadapinya sehari-hari.
Langkah-langkah mengatasi pemecahan masalah
Ada 3 langkah untuk mengatasi pemecahan masalah.
-
Identifikasi masalahnya.
Mengetahui seberapa sulit atau pada tingkat apa masalahnya, sehingga Anda bisa menyelesaikannya.
-
Tentukan sumber dan akar masalahnya.
Mengenal sumber dan akar permasalahan, kemudian mencari solusi dari permasalahan tersebut.
-
Pemecahan masalah yang efektif dan efisien
Berikut langkah-langkah untuk menemukan solusi permasalahan secara efektif dan efisien.
- Jelaskan masalahnya secara tertulis.
- Setiap sumber masalah dimasukkan ke dalam diagram sebab akibat.
- Mengembangkan tindakan atau solusi yang efektif melalui perhatian dan musyawarah.
- Menerapkan atau melakukan tindakan yang diperlukan.
- Rasa sadar akan adanya suatu kesulitan atau masalah yang dirasakan.
- Masalahnya jelas dan terbatas.
- Mencari informasi atau data kemudian mengklasifikasikan data tersebut.
- Jelajahi hubungan yang dihipotesiskan, untuk menentukan apakah hubungan tersebut benar atau salah
- Menerapkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi juga berfungsi sebagai uji kebenaran solusi hingga sampai pada suatu kesimpulan.
- Merencanakan solusi terhadap suatu masalah.
- Memecahkan masalah.
- Periksa masalahnya lagi.
Langkah Pemecahan MasalahDRuang lingkup konsultasi
Dalam situasi konseling, penggunaan keterampilan pemecahan masalah dapat memandu klien melalui langkah-langkah pemecahan masalah. Semoga memberikan kesempatan untuk belajar tentang metode pemecahan masalah. Keterampilan ini menjadi aset berharga yang memungkinkan klien mengatasi masalah dengan memberikan mereka pilihan dan keputusan terbaik.
Langkah Penyelesaian masalah Atau permasalahan tersebut dapat diselesaikan dalam beberapa tahap berdasarkan pendapat para ahli tahap. Penyelesaian masalah dapat diringkas sebagai berikut.
Sebelum mengambil langkah penyelesaian suatu masalah, seorang konselor harus yakin bahwa pemecah masalah harus menentukan konsekuensinya dan menentukan tindakan mana yang akan dipilihnya. Pertama, pemecah masalah harus meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan. Langkah ini mengharuskan klien untuk mengatur informasi sebaik mungkin, meminimalkan bias terhadap apa yang dipilih.
-
Identifikasi masalahnya
Seorang pemecah masalah mengidentifikasi objek yang sedang dipelajari dan menentukan batasan serta batasan yang mungkin menyebabkan masalah. Brainstorming sangat diperlukan pada tahap ini, yang bertujuan untuk mengelompokkan aspek-aspek utama permasalahan kemudian menentukan asosiasi dan hubungannya. Ada dua metode, yaitu fleksibilitas dan fluiditas. Fleksibilitas adalah terciptanya keragaman solusi. Kefasihan adalah komposisi banyaknya solusi yang ditawarkan. Cara efektif lainnya adalah dengan memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, agar lebih terorganisir dan mudah diselesaikan.
-
Merancang beberapa hipotesis alternatif
Spekulasi adalah bagian terpenting dalam penyelesaian masalah. Sebuah studi yang dilakukan oleh Chi, Gaser, dan Farr (1989) menemukan bahwa fisikawan profesional menentukan hubungan antar konsep dan mengembangkan, menyempurnakan, dan mereplikasi berbagai pengujian hipotesis. Untuk mengembangkan hipotesis, pemecah masalah harus mengakses informasi sebelumnya dan menggunakan pengetahuan baru (dari para ahli dan sumber lain) untuk menggeneralisasi ide dan mengidentifikasi kemungkinan solusi. Setelah menentukan solusi yang mungkin, pemecah masalah harus menentukan pilihan.
-
Membuat keputusan dan penilaian tentang hipotesis yang akan digunakan.
Pemecah masalah harus mempertimbangkan kembali peran tujuan. Penyelesaian masalah Untuk memastikan bahwa solusi mereka tetap pada jalurnya. Pemecah masalah harus menghasilkan argumen pendukung untuk mendukung pilihan mereka. Para peneliti percaya bahwa scaffolding dapat meningkatkan kualitas argumen yang disampaikan. Scaffolding juga dapat menjadi pilihan bagaimana mengimplementasikan solusi yang dipilih.
-
Evaluasi dan pengujian solusi
Saat menguji kinerja suatu solusi, pemecah masalah harus menganalisis dan mengakses hasilnya serta menjelaskan mengapa solusi tersebut berhasil atau tidak. Jika solusi yang dipilih tidak berhasil atau tidak memadai, pemecah masalah harus merefleksikan apa yang telah dilakukan dan mengulangi proses tersebut hingga solusi ditemukan.
Ada beberapa kondisi yang bisa dicoba untuk membantu. Penyelesaian masalah. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
-
Rangsangan
Berbagai rangsangan fisik dapat digunakan sebagai bagian dari bantuan. Penyelesaian masalah. Namun, tidak mungkin untuk mengkategorikan jenis rangsangan fisik apa yang akan membantu. Penyelesaian masalah. Selain rangsangan fisik, rangsangan lingkungan seperti kebisingan, suhu ekstrim, tekanan oksigen, dan kondisi lingkungan lainnya juga diperkirakan mempunyai dampak yang besar. Penyelesaian masalah.
-
Isyarat verbal
Area lain dari kondisi yang mungkin membantu. Penyelesaian masalah Ada instruksi lisan. Instruksi verbal dimaksudkan untuk menghadapkan individu dengan masalahnya. Di sini instruksi verbal berbeda dengan arahan, yang akan dibahas selanjutnya. Isyarat verbal hanya menyampaikan beberapa hal penting. Penyelesaian masalah.tetapi tidak menentukan isi masalahnya, seperti yang dijelaskan dalam instruksi.
-
instruksi
Instruksi berbeda dengan instruksi verbal. Instruksi dapat memicu ingatan akan konsep, menghubungkan konsep satu sama lain, atau menentukan strategi yang berperan dalam menemukan solusi suatu masalah.
melecehkan Penyelesaian masalah Dalam konseling
Penyelesaian masalah Diperlukan konsultasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sejauh menyangkut manfaat. Penyelesaian masalah Konseling meliputi:
- Latih pelanggan untuk merancang penemuan.
- Berpikir dan bertindak kreatif.
- Selesaikan masalah dengan cara yang realistis.
- Identifikasi dan selidiki.
- Menginterpretasikan dan mengevaluasi hasil observasi (solusi yang diambil).
- Merangsang perkembangan pemikiran konselor agar tepat menyikapi permasalahan yang dihadapi.
Terkait hal ini, duniapendidikan.co.id punya artikel. Pemecahan Masalah : Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, Ukuran Pengendalian, Cara Menumbuhkan dan Manfaatnya dalam Konseling, Semoga artikel ini dapat meningkatkan kesadaran Anda,