Memahami adaptasi
Adaptasi merupakan suatu cara organisme untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia hidup. Adaptasi ini diperlukan bagi organisme di Bumi, karena lingkungan di Bumi memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya di kutub suhunya dingin dan air melimpah. Sementara itu, suhu di daerah gurun panas dan air sulit didapat.
Oleh karena itu, organisme di tempat-tempat tersebut memiliki bentuk dan ciri yang berbeda-beda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, seperti beruang kura-kura yang berkulit tebal untuk melindungi tubuhnya dari suhu dingin dan unta di gurun yang terdapat tempat penampungan air .
Habitat adalah lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak. Pada umumnya organisme yang telah beradaptasi pada lingkungan tertentu sulit beradaptasi di tempat lain. Kecuali manusia, karena manusia mempunyai otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang ada. Otak dan pikiran digunakan untuk menyesuaikan lingkungan dengan keinginan seseorang. Misalnya saja sejuk jika ditutup sehingga membuat rumah menjadi seperti kubah, karena dengan membuat bentuk seperti itu membuat suhu di dalam menjadi lebih hangat.
Konsep Dasar Teori Adaptasi
Konsep adaptasi berasal dari dunia biologi, dimana terdapat 2 pokok bahasan yaitu Evolusi genetikyang berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan Adaptasi biologis yang berfokus pada perilaku organisme selama masa hidupnya, di mana organisme berupaya mengendalikan faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan tingkat pergerakan berkelanjutan.
Adaptasi juga menjadi konsep kunci dalam 2 versi teori sistem yang dikemukakan oleh John Bennett (Bennett, 249-250), baik biologis, perilaku, dan sosial. Hipotesis dasar adaptasi berkembang dari pemahaman evolusi bahwa manusia selalu berusaha beradaptasi secara biologis/genetik dan budaya terhadap lingkungan alam disekitarnya. Proses adaptasi dalam evolusi meliputi seleksi genetik dan variasi budaya yang dianggap sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Adaptasi yang berbeda
Ada tiga jenis adaptasi, antara lain;
Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh organisme/alat tubuh organisme terhadap lingkungan tempatnya hidup. Adaptasi biasanya berupa penyesuaian bentuk tubuh, misalnya bentuk paruh, bentuk sayap, bentuk kaki atau bentuk tubuh secara keseluruhan.
Adaptasi bentuk tubuh berfungsi sebagai adaptasi bentuk tubuh terhadap cara makan seseorang dan penyesuaian bentuk tubuh dengan cara hidup seseorang di tempat tersebut.
Adaptasi morfologi pada hewan
Contoh adaptasi morfologi pada hewan antara lain:
A Gigi khusus
Gigi karnivora atau karnivora dimodifikasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk mencengkeram mangsanya, serta gigi geraham dengan ujung tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b mulut
Trenggiling raksasa merupakan mamalia yang hidup di hutan Amerika Tengah dan Selatan. Trenggiling memakan semut, rayap, dan serangga merayap lainnya. Hewan ini mempunyai mulut kecil ompong dengan lubang sayatan kecil untuk menyedot semut keluar dari sarangnya. Hewan ini memiliki lidah yang panjang dan lengket yang dapat dijulurkan jauh dari mulutnya untuk menangkap serangga.
c Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujung yang lancip. Fungsi paruhnya adalah untuk menangkap mangsanya.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan.
daun-daun
Tumbuhan pemakan serangga (tumbuhan pemakan serangga), misalnya tumbuhan kantong semar, mempunyai daun berbentuk piala dengan permukaan bagian dalam licin untuk menggeser serangga yang hinggap di atasnya. Dengan adanya enzim yang terdapat pada tumbuhan pemakan serangga, serangga tersebut akan dihancurkan, sehingga tumbuhan tersebut dapat memperoleh unsur-unsur yang diperlukan.
B.akar
Tanaman gurun mempunyai akar yang kuat dan panjang, tugasnya menyerap air dari dalam tanah. Sedangkan akar jantan tanaman bakau berfungsi untuk respirasi.
Adaptasi fisik
Adaptasi fisiologis adalah penyesuaian fungsi tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak bisa dilihat langsung dengan mata kita. Karena adaptasi fisiologis berkaitan dengan fungsi organ dalam suatu organisme dan lingkungannya. Misalnya fungsi jantung manusia adalah beradaptasi dengan daerah dataran tinggi.
Adaptasi fisiologis pada manusia
- Orang yang tinggal di pegunungan memiliki jumlah sel darah merah yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tinggal di daerah pesisir/dataran rendah.
- Rata-rata ukuran jantung atlet lebih besar dibandingkan ukuran jantung kebanyakan orang.
- Orang lebih banyak buang air kecil saat udara dingin.
Adaptasi fisiologis pada hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat digolongkan menjadi hewan karnivora (pemakan daging). Herbivora memakan tumbuhan, dan omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Adaptasi dengan jenis makanan hewan tersebut. Ini termasuk ukuran (panjang) usus dan berbagai enzim pencernaan. Untuk mencerna tumbuhan yang biasanya memiliki sel berdinding keras, usus herbivora rata-rata lebih panjang dibandingkan usus karnivora:
Contoh lainnya adalah sebagai berikut.
A.Kelenjar bau
Musang dapat menghasilkan bau dengan menyemprotkan cairan di sekitar anus. Sekresi ini berfungsi untuk melindungi diri dari musuh.
B.Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantung berisi tinta berwarna gelap. Saat musuh mendekat, tinta akan disemprotkan ke air sekitar sehingga musuh tidak dapat melihat posisi cumi dan gurita.
C. Replikasi pada kadal
Kulit kadal bisa berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor internal berupa hormon dan faktor eksternal berupa suhu dan kondisi lingkungan.
Adaptasi fisiologis pada tumbuhan
- Tanaman yang diserbuki oleh serangga mempunyai bunga yang mempunyai bau yang khas.
- Beberapa tumbuhan menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri dari herbivora. Misalnya. Di Jepang, semak azalea menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi perilaku
Adaptasi perilaku adalah cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya dalam bentuk perilaku. Adaptasi ini berkaitan dengan tindakan organisme untuk melindungi diri dari predator. Selain itu, adaptasi perilaku juga berkaitan dengan kebiasaan organisme dalam beradaptasi dan mempertahankan kehidupannya di lingkungan.
Adaptasi perilaku pada hewan
Adaptasi perilaku merupakan adaptasi yang didasarkan pada perilaku. Contohnya adalah sebagai berikut:
a Berpura-pura tertidur atau mati.
Beberapa hewan berpura-pura tertidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering memejamkan mata dan tidak berdaya jika didekati anjing.
B.Migrasi
Di Amerika Utara, salmon raja bermigrasi untuk mencari tempat pemijahan yang cocok.
Contoh hewan yang mempunyai adaptasi perilaku:
- Bunglon melakukan mimikri, yaitu mencocokkan warna kulitnya dengan warna lingkungan/tempat duduknya. Dengan mengubah warna kulit agar sesuai dengan lingkungannya, bunglon melindungi diri dari predator dan bersembunyi dari hewan yang dimangsanya. Dengan cara ini, bunglon dapat menghindari bahaya sekaligus menangkap mangsanya dengan lebih mudah.
- Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika merasa terancam. Cumi-cumi juga mampu mengubah warna kulitnya agar sesuai dengan warna lingkungannya.
- Dari waktu ke waktu, paus naik ke permukaan air untuk menghirup udara dan memercikkan air. Paus melakukan gerakan tersebut karena organ pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut dalam air.
- Saat terancam, cicak melakukan autotomi, yaitu memotong ekornya. Ekor cicak yang terpotong masih dapat bergerak sehingga perhatian pemangsa tertuju pada ekor tersebut dan cicak dapat mempertahankan diri.
Adaptasi perilaku pada tumbuhan.
- Ketika lingkungan kering, tanaman yang termasuk dalam keluarga jahe-jahean akan mati dengan bagian tubuhnya yang tumbuh di atas tanah.
- Di musim kemarau. Tumbuhan trofofit, misalnya pohon jati dan kapuk, menggugurkan daunnya.
Contoh adaptasi.
Adaptasi ini dibagi menjadi tiga bagian. Di dalamnya juga terdapat contoh adaptasi morfologi, contoh adaptasi fisiologis, dan contoh adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi.
Contoh adaptasi morfologi pada organisme darat;
- Organisme xerophytic seperti kaktus mempunyai batang yang tebal untuk menyimpan air, mempunyai duri pada daunnya yang membantu mengurangi penguapan air, serta mempunyai akar yang panjang dan menyebar sehingga mudah mencari air.
- Kelinci gurun mempunyai telinga yang cukup besar dibandingkan dengan kelinci lainnya, hal ini dikarenakan mereka mendinginkan badannya. Sebab saat bagian kelinci melewati telinga, darahnya mengeluarkan panas ke area sekitarnya.
- Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali liang sedalam tiga meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi diri dari panasnya gurun pasir.
Contoh adaptasi fisik.
Contoh adaptasi fisik antara lain sebagai berikut.
- Saat berada di tempat yang lebih tinggi, misalnya di puncak gunung, manusia akan memproduksi lebih banyak pati merah sehingga mampu mengikat oksigen lebih banyak. Hal ini dikarenakan tekanan udara di daerah pegunungan lebih rendah dibandingkan di dataran rendah sehingga hanya sedikit sekali oksigen yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
- Ikan yang hidup di air asin menghasilkan urin yang lebih pekat dibandingkan ikan yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup di air asin akan mengeluarkan urine yang sangat pekat ini agar tubuh ikan tidak terlalu banyak mengandung garam.
Contoh adaptasi perilaku.
Berikut adalah beberapa contoh adaptasi perilaku.
- Bunglon akan mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya. Hal ini membuatnya mudah untuk dicapai.
- Paus dan lumba-lumba secara berkala akan muncul ke permukaan air untuk bernapas. Pasalnya paus dan lumba-lumba merupakan mamalia yang bernapas melalui paru-parunya.
- Pari yang kulitnya terkelupas akan dimakan kembali oleh pari tersebut. Hal ini dilakukan karena di dalam kulit rayap terdapat isi perut rayap yang terkelupas dan isi perut tersebut mengandung flagellata yang menghasilkan enzim selulosa yang dapat mencerna kayu.
- Selain itu, rayap muda juga menjilat anus rayap dewasa guna memperoleh enzim selulosa untuk mencerna kayu.
Salah cocok
Lingkungan selalu berubah. Terkadang perubahan terjadi dengan cepat, terkadang lambat. Perubahan besar yang terjadi dengan cepat mudah dilihat dan masyarakat selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Namun terkadang upaya tersebut tidak selalu berhasil. Perubahan yang terjadi secara perlahan sulit dilihat.
Dan akibatnya adaptasi tidak terjadi. Masyarakat juga mungkin enggan untuk mengadopsi. Adaptasi yang gagal menghasilkan sifat-sifat yang tidak sesuai dengan lingkungan. Demikian pula, tidak adanya adaptasi akan meninggalkan sifat-sifat yang tidak sesuai lagi. Perilaku yang tidak pantas disebut. Salah cocok . Melaptasi mengurangi kebugaran untuk bertahan hidup. Hal ini banyak terjadi pada manusia dalam hubungannya dengan tetangga dan masyarakat.
Terkait hal ini, duniapendidikan.co.id punya artikel. Jenis-Jenis Adaptasi : Pengertian, Konsep Dasar Teoritis, Morfologi, Fisiologi, Perilaku, Malaptasi dan Contohnya, Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda semua yang membacanya.