Memahami gelombang laut
Pasang surut merupakan peristiwa perubahan ketinggian dan ketinggian permukaan laut akibat tarikan gravitasi benda-benda astronomi, khususnya Matahari dan Bulan. Benda-benda astronomi lainnya memiliki pengaruh yang lebih kecil karena massanya lebih kecil dari Matahari dan jaraknya lebih jauh dari Bulan. Periode pasang surut bervariasi di seluruh dunia, sebagian besar antara 12 jam 25 menit – 24 jam 50 menit. Selain gelombang laut dan arus laut, pasang surut merupakan salah satu dari 3 pergerakan air laut.
Pasang surut terdiri dari dua kata, yaitu “pasang” yang menggambarkan saat permukaan air laut lebih tinggi dari rata-rata, dan “pasang surut” yang menggambarkan keadaan ketika permukaan air laut lebih rendah dari rata-rata. Istilah millet di Indonesia biasa disebut “Pasut”.
Jenis gelombang laut
-
Pasang Surut Harian Ganda (Pasang Semi Harian)
Dalam 1 hari terdapat 2 kali pasang dan 2 kali surut dengan ketinggian yang hampir sama (konstan dan teratur). Durasi badai biasanya 24 jam 50 menit.
-
Pasang Harian Tunggal
Terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan durasi rata-rata 12 jam 24 menit.
-
Pasang surut campuran condong ke arah ganda harian.
Terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut, namun dengan ketinggian dan periode permukaan laut yang berbeda.
-
Gelombang campuran setiap hari membelok ke arah gelombang tunggal.
Dalam sehari terdapat 1 kali pasang dan 1 kali surut, namun terkadang hanya bersifat sementara (sebentar) 2 kali pasang dan 2 kali surut.
Manfaat gelombang pasang
- Dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik.
- Dapat digunakan untuk mengangkut air.
- Dapat digunakan untuk membuat garam.
- Dapat digunakan sebagai aktivitas olahraga air.
- Pangan dan Mata Pencaharian Nelayan.
Teori gelombang laut
Teori keseimbangan berasal dari Sir Isaac Newton. Teori ini secara kualitatif menggambarkan sifat-sifat gelombang laut. Teori ini berlaku untuk Bumi ketika seluruh permukaannya tertutup air, mengabaikan pengaruh kelembapan. Teori keseimbangan menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut sebanding dengan gaya pasang surut. Oleh karena itu, untuk mempelajari gaya pasang surut, perlu dilakukan pemisahan sistem gerak antara Bumi dan Bulan-Matahari menjadi dua sistem, yaitu Bulan-Matahari dan Bumi-Bulan. Teori ini menyatakan bahwa pasang surut air laut berhubungan dengan lautan, naiknya volume air, bulan dan matahari.
Jadi ada 3 faktor utama dalam teori keseimbangan, yaitu :
- Rotasi bumi pada porosnya.
- Revolusi Bulan melawan Matahari.
- Revolusi Bumi terhadap Matahari.
Teori ini dikemukakan oleh Laplace. Teori ini dapat disebut sebagai teori pelengkap teori keseimbangan Newton. Teori ini mengkaji gelombang pasang surut secara kuantitatif. Teori dinamik menyatakan bahwa gaya pasang surut menimbulkan gelombang pasang yang periode gelombangnya sama dengan gaya pasang surut. Akibat terbentuknya gelombang, ada faktor lain yang harus diperhatikan, faktor tersebut adalah:
- Kedalaman dan lebar air.
- Pengaruh Rotasi Bumi (Gaya Coriolis).
- Gesekan dasar.
Tipe kelautan
Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama. Di suatu daerah, satu atau dua kali pasang dan surut bisa terjadi dalam sehari. Menurut Wyrtki (1961), gelombang di Indonesia terbagi menjadi 4, yaitu:
-
pasang surut harian ganda (Pasang surut semi diurnal).
Dua kali pasang dan dua kali surut terjadi secara berurutan dalam satu hari. Durasi rata-rata badai adalah 12 jam 24 menit. Gelombang jenis ini terdapat mulai dari Selat Malaka hingga Laut Andaman.
-
Pasang surut harian tunggal (Pasang harian).
Ada satu kali air pasang dan satu kali air surut dalam sehari. Durasi siklon adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut jenis ini terjadi di perairan Selat Karimta.
-
Volatilitas Campuran Kemiringan Harian Ganda.Pasang campuran terjadi secara semidiurnal).
Ada dua kali pasang dan dua kali surut dalam satu hari, namun periode pasang tinggi berbeda-beda. Gelombang jenis ini banyak ditemukan di perairan timur Indonesia.
-
Pasang surut campuran cenderung tunggal harian (Pasang surut campuran terjadi setiap hari).
Pada tipe ini terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam sehari, namun terkadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam waktu yang singkat dengan ketinggian dan periode yang sangat berbeda. Sorgum jenis ini banyak ditemukan di wilayah Selat Kalimantan dan pesisir utara Jawa Barat.
Pasang surut Poornama dan Parbani
letakkan bulan purnama (Pasang purnama) Terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari berada pada satu garis lurus. Pada saat ini akan terjadi air pasang yang sangat tinggi dan air laut yang sangat surut. Pasang surut bulan purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Tambahkan stripnya. (millet nep) Terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari membentuk sudut siku-siku. Pada saat ini akan terjadi pasang naik dan pasang surut. Pasang perbani ini terjadi pada bulan. 1/4 dan ¾ revolusi Bulan terhadap Bumi.
Alat pengukuran gelombang
Berikut beberapa alat ukur pasang surut air laut:
Bentuknya berupa papan perkakas yang berskala meter atau sentimeter. Biasa digunakan untuk mengukur pasang surut air laut di lapangan. Tide staff merupakan alat pengukur pasang surut paling sederhana yang biasa digunakan untuk mengamati ketinggian permukaan laut atau tinggi pasang surut.
Ini adalah instrumen mekanis dan otomatis untuk mengukur perubahan permukaan laut. Alat tersebut memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan laut yang kemudian direkam pada komputer.
Sistem satelit altimetri telah berkembang sejak tahun 1975 ketika sistem satelit Geos-3 diluncurkan. Saat ini, sistem satelit altimetri umumnya memiliki tiga tujuan ilmiah jangka panjang, yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume lapisan es di kutub, dan mengamati perubahan permukaan laut rata-rata global (MSL). Dasar-dasar satelit altimetri adalah satelit altimetri yang dilengkapi dengan pemancar pulsa radar (Pemancar), penerima pulsa radar sensitif (penerima) serta jam presisi tinggi. Dalam sistem ini, altimeter radar yang dibawa oleh satelit mentransmisikan gelombang elektromagnetik (radar) ke permukaan laut. Pulsa ini dipantulkan oleh permukaan laut dan diterima kembali oleh satelit.
Korelasi gelombang pasang dengan perencanaan pelabuhan
Bangunan pelabuhan yang digunakan kapal-kapal untuk berlabuh dan bergerak untuk memuat dan membongkar muatan serta menaikkan dan menurunkan penumpang. Salah satu pertimbangan utama dalam perencanaan dermaga adalah menentukan ketinggian dermaga. Perhatikan kondisi ketinggian permukaan gelombang.
-
Perencanaan Rute Pelayaran.
Alur pelayaran berfungsi langsung bagi kapal-kapal yang akan memasuki kolam pelabuhan. Jalur pelayaran dan daerah pelabuhan harus cukup tenang untuk menahan pengaruh gelombang dan arus. Kedalaman saluran pelayaran Ditentukan oleh tingkat air surut.
-
Perencanaan Kolam Pelabuhan.
Kapal dapat berlabuh untuk bongkar muat kargo, pengisian bahan bakar dan air bersih. Parameter yang digunakan dalam menentukan perencanaan kolam pelabuhan adalah proyeksi kenaikan muka air laut. Berdasarkan tingkat air surut.
-
Perencanaan pemecah gelombang.
Pemecah gelombang adalah suatu struktur pantai yang berfungsi memecah energi gelombang dengan tujuan untuk melindungi pantai, cekungan pelabuhan dan fasilitas pelabuhan lainnya dari gangguan gelombang yang dapat mempengaruhi keamanan dan kelancaran operasional di pelabuhan. Dimensi tinggi dan ketebalan pemecah gelombang / Breakwater Ditentukan oleh ketinggian permukaan air pasang.
Ada artikel dari duniapendidikan.co.id dalam hal Pasang surut: pengertian, jenis, manfaat, teori, jenis, bulan purnama dan bulan, korelasi, dan alat ukurnya, Semoga ini bermanfaat.