√ Frasa yang Dikontribusikan | Definisi, sifat, contoh. [Lengkap]


Pernahkah Anda membaca sebuah kalimat yang menurut Anda aneh? Jika iya, berarti Anda telah membaca kalimat yang kontradiktif. Nah, pada pembahasan kali ini kita akan mengulas secara singkat tentang antonim. Untuk lebih jelasnya simak uraian dibawah ini.

Memahami Kalimat Kontrasif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumbang diartikan sebagai sesuatu yang aneh, salah, atau tidak selaras. Oleh karena itu, pengertian kalimat kontradiktif adalah kalimat yang tidak sesuai dengan topik pembahasan dalam paragraf.

Kalimat ini sering disebut kalimat tidak kongruen. Biasanya kalimat yang kontradiktif muncul karena unsur yang dimaksudkan penulis.

Ciri-ciri Kalimat Kontrasif

Menemukan antonim dalam sebuah paragraf tidaklah sulit jika kita mengetahui ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri kalimat kontras:

  • Ini tidak ada hubungannya dengan kalimat sebelum atau sesudahnya.
  • Ini tidak ada hubungannya dengan gagasan utama.
  • Berbeda dengan topik pembicaraan.

Untuk memudahkan menemukan kalimat yang kontras, Anda perlu membaca sebuah paragraf dengan cermat. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui terlebih dahulu apa topik pembahasan dalam paragraf tersebut.

Contoh kalimat terkoordinasi.

Agar anda lebih memahami tentang antonim, dibawah ini kami berikan beberapa contoh antonim beserta penjelasannya.

Contoh 1

Gugus kalimat
(1) Puspa adalah siswa terbaik di sekolah. (2) Di SMA yang diikutinya, ia berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam ujian nasional. (3) Tidak hanya itu, harganya juga terbaik di provinsi tersebut. (4) Ia berhasil memperoleh nilai sempurna dalam tiga mata pelajaran. (5) Hobi Puspa adalah bermain basket. (6) Kini ia menunggu pengumuman hasil di universitas ternama di Purwokerto apakah ia diterima menjadi mahasiswa kedokteran atau tidak.

Penjelasan
Topik utama pembahasan pada paragraf di atas adalah Puspa, seorang siswa yang cerdas. Oleh karena itu, kalimat pendukungnya harus menceritakan tentang prestasi Puspa di sekolah. Namun ada kalimat yang aneh pada paragraf tersebut, yaitu kalimat nomor (5). Kalimat nomor (5) tidak sesuai dengan topik utama pembahasan yang menggambarkan Puspa sebagai siswa yang cerdas.

Lihat juga contoh kalimat lainnya:

Contoh 2

Gugus kalimat
(1) Daya tahan jasmani dipengaruhi oleh pola latihan. (2) Olah raga yang teratur dapat meningkatkan kekuatan tubuh kita. (3) Hal ini karena olahraga dapat mempercepat metabolisme tubuh. (4) Ketika metabolisme tubuh berjalan lancar, maka seluruh zat dari makanan yang kita makan akan terserap dengan baik. (5) Nutrisi yang terserap selanjutnya akan menjadi nutrisi bagi organ tubuh. (6) Apabila organ tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik maka kita akan terhindar dari berbagai penyakit. (7) Oleh karena itu, olahraga sangat melelahkan tubuh.

Penjelasan
Inti pembahasan pada paragraf di atas adalah olahraga teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Jika diperhatikan dengan seksama, ada satu kalimat yang tidak sesuai dengan topik utama pembahasan, yaitu kalimat nomor (7). Kalimat nomor (7) merupakan kalimat yang kontradiktif.

Contoh 3

Gugus kalimat
(1) Tempat saya tinggal semasa kuliah adalah sebuah ruangan berukuran 3 x 4 meter. (2) Ruangan ini memiliki satu jendela, satu pintu, dan empat lubang ventilasi serta kamar mandi. (3) Kamar ini memiliki tempat tidur single, lemari kecil, dispenser, karya Meiji kecil, dan komputer. (4) Kamar saya dulunya ditempati oleh seorang wanita. (5) Saya tidak punya banyak barang di ruangan ini. (6) Ini karena saya ingin ruangan saya terasa lebih luas.

Penjelasan
Topik utama pembahasan pada paragraf di atas adalah berkaitan dengan kondisi ruangan. Jika Anda membaca dengan seksama, Anda akan menemukan satu kalimat yang tidak sesuai dengan kalimat lainnya, yaitu kalimat nomor (4). Jadi kalimat yang bertentangan pada paragraf di atas adalah kalimat nomor (4).

Contoh 4

Gugus kalimat
(1) Lingkungan alam desa saya sangat tenang dan sejuk. (2) Tidak menimbulkan kebisingan kendaraan bermotor. (3) Udara sangat segar, karena tidak ada gangguan polusi. (4) Pepohonan yang masih rindang membuat desaku semakin asri. (5) Pemandangan sawah dan ladang sayur selalu menghiasi desa saya. (6) Sungai di desa saya masih bersih dan sangat nyaman untuk bermain. (7) Masyarakat desa sangat gembira dengan melimpahnya hasil panen mereka.

Penjelasan
Paragraf di atas menggambarkan suasana desa yang damai dan sejuk. Oleh karena itu kalimat berikut menggambarkan suasana desa. Kalimat nomor (1) hingga nomor (6) secara berkesinambungan menggambarkan lingkungan desa mulai dari udara, pemandangan hingga kondisi sungai di desa. Namun kalimat nomor (7) tidak menjelaskan pokok bahasan. Jadi kalimat nomor (7) merupakan kalimat yang kontradiktif.

Contoh 5

Gugus kalimat
(1) Adikku adalah seorang pelukis hebat. (2) Ia telah terlibat dalam seni lukis sejak usia empat tahun. (3) Pada usia sembilan tahun ia mengikuti lomba melukis. (4) Hobinya bermain bola voli. (5) Prestasinya di bidang seni lukis tidak perlu diragukan lagi. (6) Karyanya banyak yang terjual jutaan. (7) Akhir tahun lalu ia berhasil mendapatkan penghargaan internasional di bidang seni lukis. (8) Saat ini ia sedang membangun museum lukisan di kampung halamannya di Madinah, Jawa Timur.

Penjelasan
Topik utama pembahasan pada paragraf di atas adalah tentang kakak saya yang merupakan seorang pelukis ulung. Jika dibaca dengan seksama, ada satu kalimat yang tidak sesuai dengan topik utama pembahasan, yaitu kalimat nomor (4). Kalimat nomor (4) merupakan kalimat kontradiktif.

Nah, itulah penjelasan tentang kontras kalimat beserta contohnya. Jadi, apakah Anda memahami kalimat ini? Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar. Semoga ini bermanfaat. 🙂

Lihat juga: Contoh kalimat persuasif.



Sabung Ayam Online

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *