Apasih Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kualitas Hidup? Memang berkaitan?

Apasih Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kualitas Hidup? Memang berkaitan?


Dulu saat berusia lima sampai lima belas tahun, sebagai sorang anak yang sedang bertumbuh tidak pernah terlintas dalam benak bahwa kehidupan yang terus berjalan ini membutuhkan banyak hal. Dari hal yang mudah dilalui hingga hal yang sulit dilaui, banyak kejadian yang akhirnya tidak bisa dilalui hanya dengan berpikir. Tetapi menggunakan mental dan kekuatan fisik, dimasa dewasa ini tantang yang dihadapi kian menggila. Seperti sulitnya mencari pekerjaan, sulitnya kuliah yang tugasnya sampai menggunung. Lalu apasih dewasa muda itu? Dewasa muda (awal) adalah masa transisi dari masa remaja ke dewasa yang disebut sebagi beranjak dewasa (emerging adulthood) terjadi dari usia 18 sampai 25 tahun. Dewasa muda adalah masa transisi dari masa remaja ke dewasa. Masa remaja adalah masa di mana seseorang masih bergantung pada orang tua, baik secara fisik, emosional, maupun finansial. Masa dewasa adalah masa di mana seseorang sudah mandiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Beranjak dewasa adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan masa transisi dari masa remaja ke dewasa. Masa ini sering kali ditandai dengan ketidakpastian dan pencarian jati diri. Usia 18 sampai 25 tahun adalah rentang usia yang umum digunakan untuk mendefinisikan dewasa muda. Rentang usia ini dipilih karena pada usia ini, seseorang biasanya sudah menyelesaikan pendidikannya dan mulai bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dewasa muda adalah masa yang penting dalam kehidupan seseorang. Pada masa ini, seseorang mulai membentuk jati diri dan menentukan tujuan hidupnya.

Pada masa remaja dewasa muda, tubuh mengalami berbagai perubahan fisik, seperti pertumbuhan tinggi badan, perkembangan organ reproduksi, dan perubahan penampilan. Perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan kecemasan pada remaja dewasa muda. Kemudian selain perubahan fisik pada masa dewasa muda, sesorang dengan fase ini akan mengalami kondisi perubahan emosional, emosi menjadi lebih kompleks dan tidak stabil. Remaja dewasa muda sering kali merasa gelisah, cemas, dan sensitif. Mereka juga mulai mengalami emosi yang lebih dewasa, seperti cinta, kasih sayang, dan empati. Pada fase dewasa muda ini seseorang mulai melepaskan diri dari keluarga dan mengembangkan identitasnya sendiri. Mereka juga mulai membangun hubungan dengan orang dewasa lain, seperti teman, pasangan, dan rekan kerja. Perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan tekanan dan stres pada remaja dewasa muda. Banyak remaja dewasa muda yang masih bergantung pada orang tua secara finansial. Hal ini dapat menimbulkan tekanan dan stres, terutama jika mereka ingin mandiri. Remaja dewasa muda yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sering kali merasa tertekan dengan tuntutan akademik. Mereka juga harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan belajar untuk hidup mandiri. Remaja dewasa muda yang sudah bekerja sering kali merasa tertekan dengan tuntutan pekerjaan. Mereka juga harus beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan belajar untuk mengembangkan kariernya. Namun selain dengan remaja dewasa muda yang mengalami tekanan dilingkungan kerja ada juga remaja yang masih mencari pekerjaan, mengalami tekanan diri sendiri sehingga dapat menyebabkan stres dan membuat faktor kebahagian seseorang dapat berkurang.

BACA JUGA:

Kualitas hidup adalah penilaian individu terhadap kehidupannya. Kualitas hidup dapat diartikan sebagai persepsi seseorang mengenai dirinya di dalam lingkungannya. Kualitas hidup yang baik akan berdampak positif bagi individu dan lingkungannya. Sebagai remaja dewasa muda yang sedang menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan, cukup berat karena pekerjaan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Hal ini dikarenakan pekerjaan menghabiskan sebagian besar waktu seseorang, setara dengan waktu yang dihabiskan untuk tidur dan melakukan aktivitas lainnya. Selain itu, pengangguran juga dapat berdampak negatif dan positif terhadap kebahagiaan dan kualitas hidup seseorang.

Kualitas hidup adalah faktor penting dalam menentukan kebahagiaan dan kesejahteraan individu. Kualitas hidup yang baik dapat merangsang perasaan positif, membantu menjaga kesehatan fisik, dan meningkatkan kepuasan hidup. Sebaliknya, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup dapat menjadi perhatian serius bagi para peneliti dan ilmuwan sosial. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kualitas hidup adalah faktor psikologis. Hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Karubaga, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, membawa kita ke dalam pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana faktor psikologis memengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Pengaruh Psikologis pada Kualitas Hidup

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2019), membuktikjan  bahwa faktor psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup Putri. Melalui analisis data yang seksama, disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Karubaga yang memiliki faktor psikologis yang baik, memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Faktor psikologis yang diukur dalam penelitian mencakup berbagai dimensi, termasuk persepsi terhadap kesehatan, perasaan positif dan negatif, serta kepuasan terhadap penampilan tubuh. Pengaruh psikologis pada kualitas hidup dapat bersifat positif maupun negatif. Pengaruh positif dapat meningkatkan kualitas hidup, sedangkan pengaruh negatif dapat menurunkan kualitas hidup.

Pengaruh positif psikologis pada kualitas hidup meliputi:

  • Kesejahteraan psikologis, yang mencakup aspek-aspek seperti kebahagiaan, kepuasan hidup, makna hidup, dan hubungan sosial yang positif. Kesejahteraan psikologis yang tinggi dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara membuat seseorang merasa lebih bahagia, puas, dan memiliki tujuan dalam hidup.
  • Resiliensi psikologis, yang merupakan kemampuan untuk mengatasi stres dan kesulitan. Resiliensi psikologis yang tinggi dapat membantu seseorang untuk mengatasi tantangan dalam hidup dan tetap memiliki kualitas hidup yang baik.
  • Pandangan positif terhadap diri sendiri, yang meliputi aspek-aspek seperti harga diri, kepercayaan diri, dan optimisme. Pandangan positif terhadap diri sendiri dapat membantu seseorang untuk lebih menikmati hidup dan mencapai tujuannya.

 

BACA JUGA:

Pengaruh negatif psikologis pada kualitas hidup meliputi:

  • Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Masalah kesehatan mental dapat menyebabkan berbagai gejala yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti kesulitan tidur, penurunan nafsu makan, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Stres, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Stres yang kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan gangguan mental.
  • Pandangan negatif terhadap diri sendiri, yang meliputi aspek-aspek seperti harga diri yang rendah, kepercayaan diri yang rendah, dan pesimisme. Pandangan negatif terhadap diri sendiri dapat menyebabkan seseorang merasa tidak bahagia, putus asa, dan tidak memiliki tujuan dalam hidup.

Berikut adalah beberapa contoh pengaruh psikologis pada kualitas hidup:

  • Seorang wanita yang merasa bahagia dan puas dengan hidupnya akan lebih cenderung memiliki kualitas hidup yang baik, termasuk kesehatan fisik dan mental yang baik, hubungan sosial yang positif, dan produktivitas yang tinggi.
  • Seorang pria yang memiliki resiliensi psikologis yang tinggi akan lebih cenderung mampu mengatasi tantangan dalam hidupnya, seperti kehilangan pekerjaan atau penyakit serius.
  • Seorang remaja yang memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri akan lebih cenderung percaya diri, memiliki motivasi, dan mampu mencapai tujuannya.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan psikologis agar dapat menjalani hidup dengan kualitas yang baik. Beberapa cara untuk menjaga kesehatan psikologis meliputi:

  • Melakukan aktivitas yang menyenangkan
  • Menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dicintai
  • Berlatih meditasi atau yoga
  • Mencari bantuan profesional jika mengalami masalah kesehatan mental

Dampak tidak Memiliki Pekerjaan

Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah hubungan antara ketidakbekerjaan dan faktor psikologis yang buruk. Terutama, pada dewasa muda yang tidak bekerja, stres dan ketidakpuasan hidup menjadi masalah serius. Ketidakbekerjaan bisa menyebabkan timbulnya perasaan negatif seperti kecemasan dan stres yang kemudian berdampak pada kualitas hidup seseorang secara menyeluruh. Hal ini menegaskan betapa pentingnya adanya kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, terutama bagi kelompok dewasa muda. Ketika seseorang mengalami masa ketidakbekerjaan, dampaknya tidak hanya terbatas pada keuangan, tetapi juga pada kesejahteraan mental dan emosional. Perasaan takut, kecemasan akan masa depan, serta stres karena ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Kondisi ini sering kali menyebabkan penurunan harga diri, perasaan putus asa, dan kesulitan dalam menikmati kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk fokus pada upaya penciptaan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda. Menciptakan kesempatan kerja yang stabil dan bermanfaat dapat membantu mengurangi dampak negatif ketidakbekerjaan pada individu dan juga pada masyarakat secara keseluruhan. Ini juga akan memberikan mereka peluang untuk membangun masa depan yang lebih stabil, menekan perasaan cemas, dan meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan sebagai Pemecah Masalah

Pendidikan memiliki peran penting dalam memahami hubungan antara faktor psikologis dan kualitas hidup. Angka Melek Huruf (AMH) yang masih rendah di Kabupaten Tolikara menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut dalam meningkatkan tingkat pendidikan di daerah tersebut. Pendidikan dapat memberdayakan individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang pekerjaan dan kualitas hidup. Kemampuan membaca dan menulis dianggap sebagai kemampuan dasar yang sangat penting bagi setiap individu karena itu memungkinkan mereka untuk ikut serta dalam proses pembangunan. Angka Melek Huruf (AMH) di Kabupaten Tolikara menunjukkan bahwa sekitar 33,56 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas memiliki kemampuan membaca dan menulis. Ini juga berarti sekitar 66,44 persen penduduk masih belum memiliki kemampuan membaca dan menulis dengan baik, yang dalam kata lain, masih merupakan buta huruf.

Keadaan ini memiliki dampak serius pada pendidikan dan kesempatan kerja masyarakat. Tingkat melek huruf yang rendah berpengaruh pada kemampuan individu dalam berbagai aspek, termasuk dalam bekerja dan mengoptimalkan hasil pekerjaan, seperti dalam kegiatan pertanian. Misalnya, bagi petani, keahlian membaca dan menulis sangat diperlukan dalam mempelajari teknik pertanian terbaru atau mengakses informasi pasar yang mungkin meningkatkan hasil pertanian mereka. Kekurangan dalam kemampuan ini dapat membatasi akses mereka terhadap informasi dan peluang, mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi, dan pada akhirnya memengaruhi pendapatan mereka serta kesejahteraan hidup mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam konteks ini, pendidikan memiliki peran penting dalam memberikan akses terhadap informasi, pengetahuan, dan peluang bagi masyarakat untuk memperbaiki kondisi hidup mereka.

Tantangan dan Peluang

Penelitian ini tidak hanya mengidentifikasi masalah tetapi juga memberikan peluang. Potensi untuk meningkatkan kualitas hidup melalui intervensi psikologis dan pendidikan adalah langkah positif yang dapat diambil. Penting untuk memahami keunikan setiap kelompok usia dan mengembangkan program-program yang sesuai.

Kesimpulan

Kualitas hidup adalah aspek penting dalam hidup kita yang tidak boleh diabaikan. Penelitian di Kelurahan Karubaga mengungkapkan hubungan erat antara faktor psikologis dan kualitas hidup. Ketidakbekerjaan dan rendahnya tingkat pendidikan adalah tantangan utama yang harus diatasi. Masyarakat, pemerintah, dan organisasi terkait memiliki peran dalam membantu masyarakat Karubaga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran faktor psikologis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Langkah-langkah kebijakan yang tepat dapat membantu individu merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan mengarahkan mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Mungkin ini adalah langkah awal yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Kabupaten Tolikara.

Referensi

Tim Redaksi. 2023. “Pengertian Kualitas Hidup dan Dimensi-dimensi Quality Of Life Menurut Para Ahli.” universitaspsikologi. Rubrik Berita. Edisi Senin, 16 Oktober. diakses Senin, 30 Oktober 2023, 15:24.

Adibah, Putri. 2009. “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Fear of Success pada Wanita Bekerja Dewasa Muda.Bekasi:” Sumber: http.//www. Jurnal pdf.com.

Siti Uswatun Kasanah, Filsafat Manusia, Penerbit Manggu.

Zainal Rosyadi, Filsafat Manusia, Penerbit Manggu.

Tags: Filsafat Manusia, Kesehatan, kesehatan mental, Psikologi





Sabung Ayam Online

Review Film
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime

Gaming Center

Berita Olahraga

Lowongan Kerja

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Berita Politik

Resep Masakan

Pendidikan

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *