Hakikat Ancaman
Ancaman terhadap NKRI adalah segala sesuatu yang membahayakan kedaulatan nasional, integritas wilayah, keselamatan warga Negara dan kehidupan demokrasi di Indonesia, serta membahayakan ketertiban dan perdamaian regional dan internasional, baik yang bersifat kenvesional maupun nonkonvesional. Ancaman merupakan suatu konsep multifungsional yang memiliki empat dimensi utama, yaitu sebagai berikut :
- Militer-nonmiliter
- Konvensional-nonkonvensional
- Langsung-tidal langsung
- Eksternal-internal
Berdasarkan sifatnya, ancaman digolongkan kedalam ancaman militer dan nirmiliter. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pembrontakan bersenjata, sabotase, spoinase, aksi terror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik komunal. Sementara itu, ancaman nirmiliter adalah ancaman yang menggunakan factor-faktor nirmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Pengertian Ancaman Non Militer
ancaman non militer merupakan yang bisa berasal dari dalam maupun luar negeri. Ancaman ini tidak menggunakan militer dan juga tidkak berangkatan senjata akan tetapi bisa memecah belah bangsa, menbahayakan kedaulatan NKRI, dan bisa mengancam keselamatan warganya. Apabila ancaman dari militer makan yang menghadapi adalam lembaga pemerintahan pertahanan, akan tetapi jika ancaman yang muncul ini ialah ancaman non militer maka yang harus menghadapinya ialah lembanga pemerintahan bidang di luar pertahanan sesuai dengan bidang yang sedang terancam.
Bentuk Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman nonmiliter berbentuk :
- Ancaman berdimensi ideology
- Ancaman berdimensi politik
- Ancaman berdimensi ekonomi
- Ancaman berdimensi social budaya
- Ancaman berdimensi teknologi da informasi
- Ancaman berdimensi keselamatan umum
Jenis Ancaman Non Militer Bidang Ekonomi
Ekonomi adalah sebuat aspek atau bidang yang paling penting pada sebuah negara tanpa ekonomi maka tidak akan disebut sebagai negara. Aspek ekonomi yang ada disebuah negara itu menjadi pertahanan engara yang menjadi alat yang vital. Selain itu ekonomi yang ada di sebuah negara juga tidak hanya dijadikan sebagai alat pertahanan dan juga stabilitas sebuah negara saja, ekonomi juga dijadikan sebagai patokan posisi tawar menawar dalam hubungan antara negara dan hubungan internasional. Untuk ancaman non militer di bidang ekonomi ini dibagai menjadi dua jenis, yaitu internal dan eksternal.
Ancaman pertama ialah ancaman non militer bidang ekonomi yang sifatnya internal. Ancaman internal ini mempunyai arti ancaman yang berasal dari dalam atau berasal dari negeri sendiri. Tidak usah berlama-lamaan lagi marikit simak apa saja contoh ancamann militer bidang ekonomi ini.
Seeprti yang kita ketahui pengangguran menjadi salah satu maslah yang ada di indonesia dan juga setiap tahun tingkat pengangguran di indonesia semakin tinggi. Apabila tingkat pengangguran di indoensia semakin tinggi maka dari itu sama saja seperti juga meningkatkan tingkat kemiskinan. Penganggurann yang akngkanya tidak besar ini menjadi salah satu ancaman yang terjadi di dalam bidang ekonomi dari dalam negeri.
- Infrastruktur yang tidak memadai
Ancaman dari dalam negeri yang kedua ialah infrastruktur di indonesia yang didak memadai. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat ekonomi indonesia dan bisa menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor misalnya pembangunan yang tidak merata sehingga bisa mempengaruhi aspek ekonomi dan bidang lainnya disebuah daerah.
- Sistem ekonomi yang kurang jelas
Ancaman yang berasal dari dalam adalah sisttem ekonomi sebuah negara atau daerah yang tidak jelas baggaimana struktur nya. Padahal seharusnya sistem ekonomi sebuah negara ialah sistem ekonomi yang dipakai oleh sebuah negara untuk memanfaatkan sumber daya yang di miliki untuk individu di negara teresbut sehingga mencapai kesejahteraan.
Ancaman eksternal merupakan ancaman yang asalnya dari luar negeri tersebut dan dipengaruhi oelh beberapa faktor yang dampaknya bisa menguncang stabilitas ekonomi negara.
- Tingkat daya saing yang rendah
Salah satu ancaman dari luar negeri yang membuat ekonomi indonesia sendiri tidak dapat berkembang ialah adanya tingkat daya saing ekonomi yang rendah. Karena tingkat daya saing yang rendah itu maka ekonomi akan stuck di suatu tempat dan mungkin akan sulit untuk berkembang.
- Kinerja ekonomi yang buruk
Ancaman eksternal yang kedua ialah kinerja ekonomi yang buruk yang dapat menghambat ekonomi indonesia. Oelh sebab itu seluruh pihak terutama pemerintah dan masyarakat disektor eknomi seharusnya menghadapai tantangan ini secara bersama-sama sehingga tidak ada lagi pihak yang dirugikan dan kinerja ekonomi indonesi menjadi lebih maju dari pada sebelumnya.
- Indonesi amasih ketergantungan dengan negara
seperti yang kita ketahui jika ekonomi indonesia tidak bisa berdiri sendiri, karena beberapa faktor negara infonesia ekonominya masih bergantung degnan negara lain. Indonesia masih memerlukan bantuan dari negara lain untuk menyongkong sistem perekonomiannya. Oleh sebab itu indonesia harus membangun hubungan baik dengan warga negara lain.
Macam-Macam Ancaman Non Militer
Ancaman non militer digolongkan dalam ancaman yang berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, informasi dan teknologi serta keselamatan umum.
-
Ancaman di Bidang Ideologi
Ideologi merupakan landasan atau rumusan pemikiran manusia yang diperjuangkan sebagai kebenaran, dan dapat membentuk prilaku seseorang atau sekelompok orang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini tersebut.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa ancaman berbasis ideologi dapat mengubah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku kehidupan sehari-hari. Ideologi sebagai landasan berpikir suatu negara. Apabila dalam penerapannya mengalami gangguan akibat ancaman dari luar maupun dalam negeri akan membahayakan persatuan suatu bangsa.
Ideologi yang saat ini populer didunia adalah liberalisme. Liberalisme disokong oleh pemerintah amerika. Melalui kemajuan teknologi, informasi berkaitan tentang liberalisme mudah diakses seluruh dunia termasuk Indonesia. Ternyata Liberalisme mampu menyakinkan bangsa Indonesia menuju kearah kemajuan dan kemakmuran. Liberalisme mengandung pemikiran tentang kebebasan. Hal inilah yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya.
Indonesia menganut Ideologi Pancasila. Pancasila sendiri mengandung nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan, Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai tersebut merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Berbeda dengan liberalisme yang menganut kebebasan, ideologi pancasila memberikan batasan-batasan tertentu seperti halnya menganut salah satu agama, lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu.
Ideologi liberal melahirkan budaya bersenang-senang atau biasa disebut hedonism. Budaya tersebut jelas berbeda dengan budaya Indonesia yang sederhana. Selain hedonisme, Individualisme juga sebagai akibat dari liberalisme. Bahkan di Indonesia sendiri indivialisme sudah mulai berkembang. Padahal masyarakat Indonesia sesuai nilai pancasila Indonesia harus gotong royong membantu sesama.
Dengan hadirnya fakta-fakta diatas. Ideologi menjadi dasar utama persatuan bangsa. Apabila ideologi suatu bangsa mulai mengalami perubahan maka persatuan dan kesatuan suatu bangsa akan terancam. Maka dari itu diperlukan usaha untuk meluruskan kembali pemikiran tentang idelogi pancasila.
-
Ancaman di Bidang Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi 2, yakni internal serta eksternal.
Ancaman yang berasal dari internal bisa berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, serta sistem ekonomi yang tak cukup jelas.
Ancaman yang berasal dari eksternal bisa berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi era globalisasi serta tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.
-
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Di tahun 1994 saja misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia ini diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama, serta etnis. Sementara itu, 75% dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lain didorong dengan alasan yang sama, tidak berbeda. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan oleh PBB ditujukan guna mengupayakan terciptanya perdamaian dalam berbagai konflik antar etnis di dunia.
Strategi Mengatasi Ancaman
Untuk tetap mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia dari berbagai ancaman non militer diperlukan strategi untuk mengatasinya. Dalam setiap bidang seperti ideologi, ekonomi maupun sosial budaya memiliki strategi yang berbeda-beda.
Inti pertahanan non militer adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nirmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Bidang Ideologi
- Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur pertahanan nirmiliter, yakni kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi ideologi.
- Kementerian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negeri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrumen pemerintahan guna menghadapi ancaman tersebut.
- Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan integrasi ideologi
- Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut .
- Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi .
- Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI.
Bidang Ekonomi
- penciptaan lapangan kerja padat karya
- pembangunan infrastruktur,
- penciptaan iklim usaha yang kondusif
- pemilihan teknologi tepat guna
- Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.
- meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional dan kebutuhan pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman.
- Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
Bidang Sosial Budaya
- Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan
- Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
- Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
- Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.
Partisipasi Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Non Militer
Masyarakat dapat mengatasi ancaman non militer dengan cara sebagai berikut
-
Pendidikan Kewarganegaraan
Pada pasal 37 ayat (1) UU No. 20/2003 dijelaskan bahwa pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan
-
Pengabdian Sesuai Dengan Profesi
Untuk mengatasi ancaman non-militer perlu adanya keamanan atau ketahanan lingkungan, energi, pangan dan ekonomi, maka pengabdian bela negara melalui profesi terbuka sangat luas. Ketika semua warga negara mengabdikan diri sesuai dengan profesi dalam usaha pembelaan negara, maka tentu saja akan meningkatkan ketahanan nasional kita.
baca juga ;demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Ancaman di Bidang Ekonomi Non Militer : Hakikat, Pengertian, Bentuk, Macam, Jenis, Strategi, Partisipasi Masyarakat, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.