√ Lemparan cakram Teknik, gaya, aturan dan pengadilan

√ Lemparan cakram  Teknik, gaya, aturan dan pengadilan


Melempar cakram termasuk dalam olahraga atletik. Olahraga ini mungkin tidak sepopuler sepak bola atau bola voli. Namun pada olimpiade tempat kompetisi tersebut berlangsung, banyak sekali pelempar cakram yang berprestasi.

Pengertian Melempar Cakram

Pengertian Melempar Cakram

Dalam bahasa Inggris, lempar cakram disebut juga dengan lemparan cakram. Lempar cakram termasuk dalam cabang olahraga atletik.

Dalam praktiknya, seorang pemain sebaiknya melempar cakram maksimal 3 kali dalam setiap pertandingan. Jarak yang diukur adalah jarak lemparan terjauh. Permainan ini dimainkan di lapangan lempar cakram khusus dengan peraturan yang berlaku.

Cakram sendiri mengacu pada benda kayu yang berbentuk seperti piring dan terbuat dari potongan besi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa lempar cakram adalah salah satu perlombaan atletik yang menggunakan benda kayu yang berbentuk piring dan dibingkai oleh pita besi yang kemudian dilempar untuk menempuh jarak terjauh menurut aturan yang berlaku.

Teknik dasar lempar cakram

Teknik dasar lempar cakram

Teknik dasar dalam lempar cakram ada 4 yaitu teknik menangkap, memulai, melempar dan menyelesaikan. Berikut 4 teknik yang dijelaskan:

1. Teknik memegang piringan

Teknik memegang piringan yang benar adalah piringan diletakkan pada telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan diletakkan pada bagian tengah piringan. Keempat jari sedikit dibentangkan atau dibuka untuk menutupi disk. Jempol dibiarkan bebas.

2. Seni sebelumnya

Teknik ini menentukan lemparan yang akan dihasilkan oleh pelempar cakram. Jika posisi awalnya benar, maka Anda akan mendapatkan lemparan yang bagus. Cara memegang disk yang benar pada tahap ini adalah dengan memegang disk ke atas dengan tangan kiri Anda.

Sedangkan tangan kanan diangkat ke atas seolah menutupi tangan kiri. Hal ini dilakukan dengan memutar langkah awal. Terdapat 3 jenis putaran yaitu 1 ½ putaran, 1 ¼ putaran, dan 1 ¾ putaran. Langkah ini bertindak sebagai permulaan sampingan.

3. Teknik Melempar Cakram

Untuk melakukan teknik ini, pertama-tama buka kedua kaki selebar bahu. Kemudian luruskan kedua tangan yang memegang piringan tersebut dan ayunkan badan dengan memutarnya ke kanan.

Kemudian, ayunkan beberapa kali sebelum melempar. Saat Anda menemukan ayunan yang tepat untuk dilempar, lepaskan cakram ke udara dengan sudut lempar 45 derajat.

4. Teknik akhiran

Teknik finishing adalah posisi tubuh yang benar setelah melakukan lemparan. Caranya adalah dengan mengikuti gerakan memutar setelah melempar cakram agar badan tetap seimbang dan tidak terjatuh. Jangan melawan putaran tersebut karena dapat menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh.

Ketahui juga: Teknik lempar lembing

Gaya Melempar Cakram

Gaya Melempar Cakram

Gaya lempar cakram ada 2 yaitu gaya samping dan gaya punggung. Di bawah ini adalah penjelasan dari 2 gaya tersebut:

1. Gaya samping

Gaya samping adalah gaya dimana tubuh atlet dimiringkan ke samping pada saat persiapan. Biasanya berada di sisi kanan karena sebagian besar pelempar cakram menggunakan tangan kanan untuk melempar.

Dengan gaya ini pemain dapat melakukan persiapan dengan 2 cara yaitu mengayun ke samping beberapa kali lalu melepaskan piringan sekuat mungkin ke depan bila posisinya sudah benar.

2. Gaya punggung

Pada dasarnya gaya ini sama dengan gaya sampingan. Yang membedakan hanyalah posisi badan saat start. Hal ini mempunyai keuntungan bagi atlet gaya punggung, yaitu jarak untuk menghasilkan momentum lebih lebar sehingga dapat menghasilkan lemparan yang lebih jauh.

Namun gaya ini lebih sulit dibandingkan gaya sampingan dan memiliki risiko lebih besar. Hal ini dikarenakan ketika pemain menghadap ke belakang, ia tidak dapat menentukan titik lemparan seperti halnya gaya samping.

Ada 2 cara untuk melakukan gaya ini. Pertama, lakukan gerakan setengah lingkaran lalu lempar cakramnya. Keduanya melakukan putaran penuh lalu melempar cakram.

Lapangan Lempar Cakram

Lapangan Lempar Cakram

Lapangan cakram berbentuk lingkaran (tempat para atlet melempar cakram). Dari titik pusat lingkaran, tarik garis ke luar ke arah depan yang membentuk sudut 40 derajat. Permukaan bawah tempat lempar atlet hendaknya rata dan tidak licin. Keliling lapangan dikelilingi pagar atau kawat pembatas untuk menjamin keselamatan penonton, ofisial, dan peserta.

Ukuran Bidang:

  • Garis tengah lapangan adalah 2,5 meter. Dalam kompetisi resmi, lingkaran pemainnya terbuat dari baja atau logam.
  • Perpanjangan garis tengah 0,75 m
  • Sudut lempar 40 derajat
  • Lebar garis batas lempar adalah 5 cm.

Aturan Melempar Cakram

Peserta lempar cakram harus mematuhi beberapa aturan, antara lain:

  • Peserta memulai dengan posisi berdiri. Peserta harus berdiri melingkar dan tidak diperkenankan menginjak garis lingkaran. Peserta juga tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum posisi berdirinya dianggap benar oleh juri di dalam ½ lingkaran dalam.
  • Lemparan diukur dengan mengukur lemparan yang paling dekat dengan tepi balok.
  • Jika kontestan terdiri dari 8 orang atau lebih, maka setiap kontestan biasanya berhak melakukan lemparan sebanyak 3 kali. Juri akan memilih 8 pelempar terbaik untuk masuk ke babak final.
  • Apabila jumlah peserta yang bertanding kurang dari 8 orang, maka setiap peserta berhak melakukan lemparan sebanyak 6 kali dan langsung masuk ke babak final.

Sejarah lempar cakram

Sejarah lempar cakram

Dalam buku berjudul Odyssey, gerakan dasar atletik meliputi berjalan, berlari, melempar, dan melompat. Gerakan dasar atletik ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Selama ini gerakan berlari, melompat, dan melempar digunakan untuk bertahan hidup.

Pada periode ini, masyarakat sangat bergantung pada kemampuan fisiknya. Jika Anda tidak memiliki kemampuan berjalan yang baik, tidak dapat berlari cepat, atau tidak pandai melompat dan melempar, Anda akan mati karena binatang buas atau bencana alam.

Sejak zaman prasejarah manusia mulai memahami manfaat daya tahan untuk berjalan jauh, lari cepat, lompat, dan kecepatan. Sehingga ada sebagian yang meragukan bahwa atletik merupakan olahraga tertua di dunia.

Walaupun gerak dasar atletik ini sudah dikenal sejak adanya manusia, namun perlombaan lempar cakram baru ada pada zaman dahulu kala. Sekitar 1000 SM.

Hal ini dapat ditelusuri kembali ke buku penyair Yunani karya Homer. Buku tersebut menceritakan petualangan Odysseus yang terdampar di Kepulauan Phaeacia milik Raja Alcinous.

Setelah itu diadakan resepsi dan perlombaan. Anak-anak muda yang modis memamerkan kepiawaian mereka dalam lari cepat, gulat, tinju, lompat, dan lempar cakram.

Ketika resepsi selesai, raja kemudian meminta Odysseus untuk memperagakan pelemparan cakram. Awalnya dia menolak dengan sopan, namun akhirnya dia menyetujuinya atas desakan raja. Odysseus langsung menuju arena tanpa melepas baju besinya dan mengambil cakram.

Dengan gaya yang hebat, dia melempar cakram dan terjatuh lebih banyak dari para pelempar cakram di Phaeacia. Dari kutipan dalam buku ini kita dapat menyimpulkan bahwa olahraga atletik sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Hal ini terlihat dari banyaknya olahraga lari, lompat, dan lempar yang digemari saat ini.

Demikian ulasan lengkap tentang Lempar Cakram. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.



Sabung Ayam Online

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *