Pengertian Literasi Informasi – DUNIA PENDIDIKAN

Pengertian Literasi Informasi – DUNIA PENDIDIKAN


Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengetahui kapan ada kebutuhan untuk informasi, untuk bisa mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif memakai informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi.

Pengertian Literasi Informasi

Definisi Literasi Informasi

Beberapa negara mengembangkan definisi literasi informasi seperti yang dikutip berikut ini :


“Agar seseorang dikatakan memiliki keterampilan literasi informasi, ia harus mempunyai kemampuan untuk menyadari kapan informasi diperlukan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi tersebut. Guna menghasilkan orangorang demikian, maka sekolah dan perguruan tinggi menerapkan dan mengintegrasikan konsep literasi informasi ke dalam program pembelajaran dan mereka memerankan fungsi kepemimpinan dalam membekali individu dan institusi untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang terkait dalam masyarakat informasi”


“Literasi informasi adalah pemahaman dan kemampuan seseorang untuk menyadari kapan informasi diperlukan, menemukan, mengevaluasi, dan menggunakannya secara efektif.”


“Literasi informasi adalah mengetahui kapan anda memerlukan informasi, ke mana menemukannya, dan bagaimana mengevaluasi dan mengomunikasikannya secara etis.”


“Literasi informasi mengarahkan pengetahuan akan kesadaran dan kebutuhan informasi seseorang, dan kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengorganisasi dan secara efektif menciptakan, menggunakan, mengkomunikasikan informasi untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi; juga merupakan persyaratan untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan merupakan hak asasi manusia untuk belajar sepanjang hayat.


  • American Library Association (ALA)

Komisi literasi informasi American Library Association (ALA) yang bertugas mengkaji peran informasi di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari dalam laporan akhirnya pada tahun 1989 menyimpulkan bahwa : ”Orang yang berinformasi adalah mereka yang telah belajar bagaimana caranya belajar. Mereka mengetahui bagaimana harus belajar karena mereka mengetahui organisasi pengetahuan, memahami cara menemukan informasi, dan menggunakan/ memanfaatkan informasi sehingga pihak lain dapat belajar darinya. Mereka adalah orang yang disiapkan untuk belajar sepanjang hayat karena mereka selalu dapat menemukan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau mengambil keputusan”.


Tujuan Literasi Informasi

  1. Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang sudah diketahui, mengetahui apa yang tidak diketahui dan mengidentifikasi kesenjangan antara yang diketahui dengan yang tak diketahui.
  2. Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi mana yang paling besar peluangnya dalam memuaskan kebutuhan.
  3. Membangun strategi untuk Menemukan lokasi informasi. Contoh bagaimana mengembangkan dan memperbaiki strategi penelusuran yang efektif dan efisien.
  4. Menentukan lokasi dan akses informasi, mengetahui bagaimana mengakses sumbert informasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu balik informasi tersebut.
  5. Membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengases relevansi dan kualitas informasi yang telah ditemukan.
  6. Mengorganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana merangkai informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut pada orang lain.
  7. Sintesis dan menciptakan, mengetahui bagaimana mengasimilasikan informasi dari banyaknya jenis sumber untuk keperluan menciptakan pengetahuan baru.

Struktur Literasi Informasi

  1. Identifikasi topik/subyek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis sumber informasi.
  2. Eksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik informasi.
  3. Seleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang informasi yang sesuai.
  4. Organisasi, evaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan memakai alat bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi.
  5. Penciptaan informasi dengan memakai kata-kata sendiri, edit, dan pembuatan daftar pustaka.
  6. Presentasi, penyebaran atau display informasi yang telah dihasilkan.
  7. Penilaian output, berdasarkan masukan dari orang lain.
  8. Penerapan masukan, penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang; dan penggunaan pengetahuan baru yang diperoleh untuk berbagai situasi

Jenis -jenis Literasi Informasi


  1. Literasi Visual

Literasi  visual adalah kemampuan untuk memahami dan memakai citra, termasuk kemampuan untuk berpikir, belajar, dan mengungkapkan diri sendiri dalam konteks citra. Literasi visual merupakan kemampuan untuk memahami serta menggunakan citra visual dalam pekerjaan dan kehidupan harian. Literasi visual mencakup integrasi pengalaman visual dengan pengalaman yang diperoleh dari indera lain seperti apa yang didengar, apa yang dibau, apa yang dikecap, apa yang disentuh dan apa yang dirasakan. Kompetensi literasi  visual memungkinkan seseorang untuk memilah dan menafsirkan berbagai tindakan visual, objek dan atau simbol. Dari situ, seseorang bisa berkomunikasi dengan orang lain, membuat pamflet, tengara, membuat halaman Web.


  1. Literasi Media

Literasi media adalah kemampuan seseorang untuk memakai berbagai media bertujuan untuk mengakses, analisis dan menghasilkan informasi untuk berbagai keperluan Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan dipengaruhi oleh media yang ada di sekitar kita yaitu televisi, film, radio, musik terekam, surat kabar dan majalah. Dari media itu masih ditambah dengan internet bahkan sekarang pun melalui telepon seluler bisa diakses.


  1. Literasi Teknologi Komputer

Literasi komputer adalah kemampuan tahu bagaimana memakai dan mengoperasikan komputer secara efisien sebagai mesinpemroses informasi. Bagian ini adalah separuh bagian dari literasi teknologi informasi dan computer, sebagian lainnya adalah Literasi media.


  1. Literasi Jaringan

Literasi jaringan adalah literasi  dalam memakai jaringa digital secara efektif, yang banyak berkembang berkat keberadaan Internet.  Bagi pustakawan literasi informasi mensyaratkan perubahan pikir, dari “kepemilikan” ke “akses” maksudnya informasi milik perpustakaan  namun bisa diakses oleh publik sehingga menimbulkan pertanyaan seberapa jauh konsep kepemilikan itu.


  1. Literasi Kultural

Literasi kultural adalah pengetahuan mengenai, dan pemahaman tentang, bagaimana tradisi, kepercayaan, simbol dan ikon, perayaan dan sarana komunikasi sebuah negara, agama, kelompok etnik atau suku berdampak terhadap penciptaan, penyimpanan, penanganan, komunikasi, preservasi serta pengarsipan data, informasi dan pengetahuan dengan memakai teknologi. Pemahaman literasi informasi dalam hubungannya dengan literasi kultural adalah baaimana faktor budaya berdampak terhadap penggunaan teknologi komunikasi dan informasi secara efisien.


Model Literasi Informasi

Perkembangan literasi informasi ini ditandai dengan munculnya keragaman model literasi informasi dari berbagai negara. Beberapa diantaranya adalah Big 6™, Empowering 8 dan 7 Langkah Knowledge Management. Berikut penjelasannya:


Sebuah model yang cukup terkenal dan digunakan banyak sekolah adalah Big 6™ yang dikembangkan oleh Michael B.Eisenberg and Robert E. Berkowitz dari Amerika Serikat. Enam langkah ini adalah:

a. Penentuan tugas atau masalah b. Strategi pencarian informasi c. Pencarian sumber informasi yang diperlukan d. Pemanfaatan informasi yang sudah diperoleh e. Pengintegrasian informasi yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut f. Pengevaluasian terhadap hasil informasi yang diperoleh dan proses pemecahan masalahnya.

Model Big 6™ sangat populer bukan saja di Amerika Serikat tapi juga di negaranegara yang sudah menyadari pentingnya implementasi literasi informasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu kedua pengembangnya secara aktif dan berkelanjutan mengembangkan model ini dengan mengeluarkan terbitan-terbitan yang bermanfaat bagi pemakainya.


Pada tahun 2004, sebuah model yang dirancang khusus untuk kepentingan orang-orang ASIA dirumuskan dalam sebuah pertemuan International Workshop on Information Skills for Learning yang diorganisasi oleh IFLA/ALP dan NILIS di University of Colombo, Sri Lanka. Model yang dihasilkan oleh peserta dari negara-negara Asia ini disebut dengan Empowering 8 dan dipercaya sebagai salah satu model yang dapat langsung diimplementasikan oleh negara negara di ASIA dan juga dianggap memiliki pendekatan yang memberikan sebuah lingkungan pembelajaran yang lebih aktif. Ke delapan langkah tersebut adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah;
  2. Mengeksplorasi sumber informasi
  3. Memilih sumber informasi
  4. Menyusun informasi yang diperoleh
  5. Menciptakan sebuah pengetahuan baru dari informasi yang terkumpul sebagai jawaban dari masalah
  6. Mempresentasikan pengetahuan baru yang sudah tercipta
  7. Memberi penilaian terhadap pengetahuan baru tersebut
  8. Mengaplikasikan pengetahuan baru tersebut.

  • 7 Langkah Knowledge Management

Di Indonesia, ada sebuah model literasi informasi yang juga sudah dikembangkan yang disebut dengan 7 Langkah Knowledge Management oleh Diao Ailien, Agustin Wydia Gunawan, Dora Aruan dan Santi Kusuma yang diterbitkan oleh Penerbit Atma Jaya tahun 2008 untuk edisi pertama dan tahun 2010 untuk edisi yang ke dua

Tujuh Langkah Knowledge Management ini adalah:

  1. Langkah pertama: Perumusan Masalah
  2. Langkah kedua: Mengidentifikasi sumber informasi dan mengakses informasi
  3. Langkah ketiga: Evaluasi sumber informasi dan informasi
  4. Langkah keempat: Menggunakan informasi
  5. Langkah kelima: Menciptakan karya
  6. Langkah keenam: Mengevaluasi
  7. Langkah ketujuh: Menarik pelajaran (lesson learned)

Unsur-unsur Penunjang Pelaksanaan Literasi Informasi

  1. koleksi perpustakaan yang bervariasi dan terkini
  2. koleksi perpustakaan yang menunjang kurikulum sekolah
  3. program pengenalan perpustakaan seperti bimbingan pemakai
  4. pengembangan program kolaborasi dengan guru kela

Langkah-Langkah Literasi Informasi

Sebagai contoh penerapan langkah-langkah literasi informasi, model yang diangkat dalam bahan ajar ini adalah Tujuh Langkah Knowledge Management. Selain model ini dikembangkan oleh orang Indonesia, model ini cocok dalam dunia sekolah karena langkah penciptaanya dikhususkan untuk menulis. Meskipun demikian, pendidik untuk tingkat sekolah dasar, perlu memformulasikan lagi cara menulis yang cocok untuk peserta didik sesuai dengan usianya. Langkah-langkah literasi informasi yang menggunakan model Tujuh Langkah Knowledge Management ini adalah:


  • Langkah Pertama: Perumusan Masalah

Dalam merumuskan masalah, maka peserta didik diminta untuk melakukan penelitian awal. Hal ini dapat dilakukan dengan brainstorming dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menvisualisasikan pemikiran. Selain itu dalam langkah ini, peserta didik perlu menentukan lebih dulu jenis tulisan yang akan dibuat. Apakah jenis tulisan berupa essai tulisan akhir atau presentasi, misalnya.


  • Langkah Kedua: Mengidentifikasi Sumber Informasi dan Mengakses Informasi

Sesudah menentukan topik persoalan dalam perumusan masalah di atas, peserta didik memutuskan sumber informasi apa saja yang dapat digunakan. Sumber informasi dapat berupa buku-buku, majalah, koran, online databse, internet, orang dan lain sebagainya. Keputusan selanjutnya adalah tempat dimana sumber-sumber informasi itu dapat diakses di perpustakaan sekolah.


  • Langkah Ketiga: Evaluasi Sumber Informasi dan Informasi

Ketika sudah berada di perpustakaan sekolah dan mendapatkan sumber-sumber informasi tersebut, maka hal yang harus diperhatikan dalam proses pengumpulan informasi ini adalah relevansi, kredibilitas dan keterkinian informasi yang hendak digunakan. Keterampilan menggunakan perpustakaan sekolah penting untuk diberikan pada peserta didik sebagai dasar keterampilan penelusuran informasi.


  • Langkah Keempat: Menggunakan Informasi

Saat informasi yang diperlukan sudah ditemukan dan dievaluasi, maka peserta didik perlu dengan bijaksana dan beretika saat menggunakan sumber informasi ini. Mereka perlu memahami cara membuat pencatatan informasi dari sumber-sumber informasi yang digunakan. Misalnya, bagaiaman cara mengutip, membahasakan kembali suatu paragraf dari suatu buku, misalnya, membuat bibliografi dan menyusun isi tulisan. Peserta didik diharapkan familiar dengan cara membuat referensi dengan menggunakan style bibliografi yang baku misalnya APA atau MLA.


Setelah informasi yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka di langkah ini, peserta didik menciptakan karyanya dalam bentuk tulisan. Karena peserta didik sudah memutuskan bentuk tulisan di langkah pertama, maka mereka sudah dapat menulis sesuai dengan yang sudah diputuskan. Mereka dapa membuat outline/kerangka tulisan, membuat draft tulisan kemudian merevisinya. Agar tulisan mereka mudah dipahami dan efisien, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah komposisi tulisan, kejelasan dan kepadatan isi dan kesatuan ide. Keterampilan menulis dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan guru Bahasa Indonesia.


  • Langkah Keenam: Mengevaluasi

Kegiatan mengevaluasi dapat dilakukan secara mandiri sebelum dievaluasi oleh pendidik maupun sesama peserta didik. Evaluasi dapat terjadi saat hasil karya dibaca oleh orang lain, yaitu teman-teman maupun oleh pendidik.


  • Langkah Ketujuh: Menarik Pelajaran (lesson learned)

Langkah ini penting karena disinilah salah satu proses belajar terjadi melalui bentuk kesalahan yang hampir terjadi atau yang sudah terjadi, keberhasilan ataupun kegagalan dalam mengatasi suatu masalah serta pengalaman-pengalaman baru baik itu negatif ataupun positif. Selain evaluasi isi, maka evaluasi proses juga dapat menjadi bagian pembelajaran penting bagi peserta didik ini


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pengertian Literasi Informasi : Pengertian, Definisi, Tujuan, Struktur, Jenis, Model, Langkah, Unsur Penunjang Pelaksanaannya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.



Sabung Ayam Online

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *